JABARNEWS | BANDUNG – Masyarakat yang merasa ada kejanggalan dalam penyaluran Bansos, terkait penyelewengan bantuan sosial (bansos) yang berpotensi dapat terjadi disejumlah daerah, diminta proaktif melaporkan kepada petugas.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Data dan Informasi Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Jabar, Yudi Ahadiat saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).
“Kami mengharapkan keberanian masyarakat jika terjadi kejanggalan atau ketidaksesuaian kaitan dengan bansos dari pemerintah, kan banyak ini,” ujar Yudi.
Kasus dugaan penyelewengan bansos saat ini baru terungkap di Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung Barat. Menurut Yudi, tak menutup kemungkinan di daerah lain pun terjadi kasus serupa.
“Ya, kemungkinan di daerah lain juga ada,” katanya.
Sebelummya, praktik sunat BST terjadi di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Karawang. Di Tasikmalaya BST yang seharusnya diterima warga Rp 600 ribu, dipotong Rp 100 ribu. Sehingga BST yang diterima oleh warga sebesar Rp 500 ribu.
Kasus itu ditemukan di Desa Kurniabakti, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Ada puluhan warga yang menjadi korban pemotongan.
Kasus serupa terjadi di Karawang. Tak tanggung-tanggung pemotongan yang dilakukan mencapai 50 persen dari total yang harus diterima warga. (Yan)