Lahirkan Bayi Sesar, Orang Tua di Bandung Kabur dari Rumah Sakit

JABARNEWS | BANDUNG – Seorang bayi perempuan yang baru lahir ditinggalkan orang tuanya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Humas RSUD Soreang Arif Rahman mengatakan, pada awal Agustus lalu pihaknya kedatangan pasien bernama Suci bersama suaminya, yang mau menjalani proses persalinan.

Sehari kemudian, proses melahirkan berjalan lancar dengan cara sesar. Namun, kedua orang sang bayi diduga tidak bisa membayar biaya persalinan. 

Baca Juga:  Warga Binaan Lapas Purwakarta Doakan Korban Gempa Sulteng

Pihak rumah sakit, terang dia, kemudian menyarankan mengurus dokumen Jaminan Persalinan (Jampersal) ke aparat desa di rumahnya agar semua biaya bisa gratis.

“Saya tanya identitas dan tempat tinggal dari Ibu Suci dan meminta suami dari Ibu Suci untuk datang desa, yang tercantum dalam KTP,” katanya, Senin (23/8/2021), dikutip dari Radar Bandung.

Akan tetapi, dokumen tersebut tidak diurus, bahkan kedua orang tua sang bayi tidak diketahui keberadaannya. Mereka meninggalkan bayinya di RSUD Soreang.

Baca Juga:  Akui Pergaulan Bebas Jadi Penyebab Pernikahan Anak, Atalia Praratya: Harus Didekatkan Kepada Agama

Pihak RSUD Soreang pun telah berkoordinasi dengan Jabar Quick Response (JQR). Akhirnya, bayi yang ditinggalkan tersebut diberikan kepada sang kakek dan adik dari Ibu Suci.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Nina Setiana mengatakan, jika ada keluarga yang kurang mampu sehingga tidak memiliki biaya persalinan bisa memanfaatkan program Jampersal atau dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Baca Juga:  Petahana Beri Sinyal Maju di Pilkada Sukabumi 2020

Jika ada bayi yang ditelantarkan oleh keluarganya dan asal usul bayi tersebut tidak diketahui dan tidak bisa dideteksi, maka Dinas Sosial akan memberikan perlindungan kepada bayi tersebut.

Kata Nina, masuk dalam klasifikasi bayi terlantar. Jika bayi tersebut tidak  ditemukan keluarganya sehingga tidak ada yang merawatnya, maka harus diamankan di rumah perlindungan anak.

“Kalau nantinya bayi tersebut akan diadopsi maka ada mekanisme yang lain,” jelasnya. (Red)