Pipa PDAM Tirtawening Pecah: Perbaikan Selesai, Petugas Lakukan Pengurugan

JABARNEWS | BANDUNG – Kondisi terkini pipa milik PDAM Tirtawening yang sempat pecah pada Sabtu (21/8/2021) akhirnya selesai diperbaiki.

Namun, meskipun perbaikan pipa PDAM sudah selesai, kondisi lalu lintas di sekitar lokasi pecahnya pipa masih dilakukan penutupan jalan mulai persimpangan Jalan Serayu – Jalan Riau hingga persimpangan Jalan Riau – Taman Pramuka.

Dari pantauan di lokasi, petugas perbaikan pipa PDAM Tirtawening pada Selasa (24/8/2021) sedang melakukan pengurugan tanah yang sempat digali untuk perbaiki pipa PDAM berdiameter 90 sentimeter yang pecah.

Baca Juga:  Polisi Berhasil Ungkap Kasus Narkotika Jenis Tembakau Gorila di Sumedang

Alat berat yang ada di lokasi sudah tak tampak dan kondisi aspal di sekitar lokasi pun masih belum diperbaiki sehingga kemungkinan jalan tersebut masih dilakukan penutupan hingga akhir minggu ini.

Sebelumnya, Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi pada Minggu (22/8/2021) meninjau perbaikan di lokasi Jalan LLRE Martadinata atau lebih dikenal Jalan Riau. 

Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan pipa yang mengalami kebocoran ini beroperasi dari Pangalengan (Kabupaten Bandung) ke Badak Singa.

Baca Juga:  Meski Listrik Padam, Pelayanan Tol Palikanci Tetap Prima

Dia juga menyebut ada satu pipa lainnya yang tersisa yang bisa mengirimkan air sekitar 650 liter per detik, sehingga mereka akan memaksimalkan kinerja air dari Sungai Cikapundung atau Dago Bengkok.

“Instalasi Badak Singa masih mengolah 1.350 liter per detik atau kami kehilangan 450 liter per detik. Waktu pengerjaannya maksimal 3×24 jam tapi tergantung melihat situasi kondisi,” ujarnya.

Baca Juga:  Gara-gara Satpol PP, Delapan Pasangan di Sumedang Gagal Ena-ena

Ia menjelaskan ada sekitar 60 sampai 70 persen atau 50 ribu pelanggan terdampak dari kejadian pecahnya pipa PDAM. Dia mengaku setiap minggu sudah lakukan perawatan rutin.

“Kami setiap minggunya ada perawatan aksesoris dan biasanya kalau perawatan pipa bertekanan itu sudah secara otomatis ada pengendali. Secara teori, pipa ini juga bisa bertahan sampai 100 tahun. Jadi, kemungkinan karena adanya getaran atau hal lain yang membuat kebocoran ini,” ujarnya. (Yan)