JABARNEWS | BOGOR – Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor mengingatkan seluruh stakeholder pendidikan untuk berhati-hati dalam menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan, ada beberapa wilayah yang penambahan kasus Covid-19 masuk 10 besar. Maka, menurutnya, rencana PTM harus dikaji matang-matang.
“Terutama protokol kesehatannya. Minimal 5M harus sudah sesuau standar. Kemudian jika ada anak ternyata suhunya tinggi harus seperti apa. Karena keselamatan manusia itu di atas segalanya,” kata Burhan, Minggu (29/8/2021).
Dia menyampaikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor melakukan pemetaan terkait dimana sekolah berada lalu disandingkan dengan kondisi penularan Covid-19 di wilayah tersebut.
“Hati-hati membuka sekolah di wilayah yang masih tinggi kasusnya. Saya minta ada semacam pemetaan wilayah. Misalnya sekolah A ini masuk kecamatan wilayah mana, kondisinya seperti apa, dan bagaimana cara menerapkan Protokol Kesehatannya,” ucapnya.
Burhan minta kerja sama dari kepala sekolah, para dewan sekolah, melibatkan juga orang tua siswa. Orang tua harus sama-sama mengontrol anaknya, harus mengetahui berapa jam mereka sekolah, sampai jam berapa harus pulang ke rumah.
“Jangan sampai nanti jika ada yang positif, menyalahkan sekolah karena dibuka, karena dalam pelayanan publik, keselamatan orang yang utama jangan sampai orang jadi korban karena kelalaian kita. Kita Insyaallah niatnya baik tapi jangan sampai hasilnya tidak baik, jadi rencana membuka sekolah harus betul-betul terukur,” tuturnya.
Burhan mengungkapkan, semua jajaran, termasuk dewan sekolah dan orang tua harus lakukan sosialisasi melalui berbagai macam cara. Mereka juga bersama-sama mengontrol pergerakan setiap anak, terutama setelah jam sekolah selesai.
“Silahkan dikaji, karena prinsipnya sudah ada instruksi dan sudah ada juga yang minta untuk dibuka, tetapi saya ingatkan harus hati-hati dan tetap waspada, Covid varian delta masih ada,” tandasnya. (Red)