JABARNEWS | BANDUNG – Sebanyak 2.692 mahasiswa baru Universitas Islam Bandung (Unisba) mengikuti Prosesi Pelantikan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2020/2021 yang dilaksanakan secara hybrid dengan kombinasi daring (online) dan luring (offline), Senin (30/8/2021).
Pelantikan dilakukan oleh Rektor Unisba Prof. Dr. Edi Setiadi, S.H., M.H. dihadapan senat serta jajaran pimpinan baik di tingkat universitas dan fakultas.
Adapun Mahasiswa baru yang dilantik terdiri dari Fakultas Syariah (182 mahasiswa), Fakultas Dakwah (98 mahasiswa), Fakultas Tarbiyah & Keguruan (203 mahasiswa), Fakultas Hukum (205 mahasiswa), Fakultas Psikologi (266 mahasiswa), Fakultas MIPA (309 mahasiswa), Fakultas Teknik (297 mahasiswa), Fakultas Ilmu Komunikasi (348 mahasiswa), Fakultas Ekonomi & Bisnis (533 mahasiswa) dan Fakultas Kedokteran (251 mahasiswa).
Dalam sambutannya, Prof. Edi mengatakan, mahasiswa baru ini merupakan putra dan putri generasi khoiro ummah.
“Anda semua adalah insan ulil albab, individu dengan potensi yang lengkap. Janganlah sia-siakan potensi ini,” kata Prof. Edi.
Dia berharap, para mahasiswa baru bisa menguasai berbagai bidang sebagai intelektual muda yang baru saja dilantik. Prof. Edi berpesan, untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi tantangan bangsa ke depan yang tidak ringan.
“Supaya kelak di kemudian hari anda tidak tergilas oleh perkembangan jaman,” ucapnya.
Prof. Edi menyebut, mahasiswa baru harus belajarlah dengan cepat dan mengasah diri untuk mencari solusi menyelesaikan berbagai masalah. Kemudian, untuk meningkatkan juga kemampuan literasi dalam bidang teknologi informasi.
“Saya percaya betul karena anda (mahasiswa baru) merupakan generasi millenial yang akan cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi tersebut,” tuturnya.
Prof. Edi menuturkan, pembelajaran di Unisba akan membentuk karakter 3M (mujahid, mujtahid dan mujaddid) karena disamping belajar disiplin ilmu juga sekaligus belajar agama Islam.
Dia menjelaskan, selama menempuh studi di Unisba, mahasiswa baru akan mengikuti berbagai kegiatan menarik dan menyenangkan sekaligus bermanfaat selain meningkatkan pemahaman tentang keberagaman.
“Dimulai dari taaruf yang berbeda dengan konsep ospek, kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh UKM BOMPAI, Pendidikan agama islam dari semester 1 sampai semester 7, pesantren mahasiswa, pesantren calon sarjana dan pesantren calon dokter bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran,” jelasnya.
Menurut Prof. Edi, berbagai kegiatan tersebut wajib diikuti sebagai syarat lulus
dari Unisba. Selain itu Rektor mendorong untuk belajar berorganisasi sebagai aktivitas pengembangan nalar, minat dan bakat, melalui lebih dari 30 Unit kegiatan Mahasiswa.
“Melalui organisasi softskill anda akan terlatih dan untuk masa depan sangat menolong. Juga bekal kehidupan di masa depan supaya tidak tergagap-gagap,” imbuhnya.
Untuk itu, Prof. Edi memastikan, Unisba siap memfasilitasi dan mendampingi sekaligus sebagai wujud dari kampus merdeka yang memberi kemerdekaan mahasiswa dalam menambah pengetahuan dan wawasan di luar prodi yang diikutinya.
Sekadar informasi, menurut Laporan Wakil Rektor I, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, MT., Ph.D., IPM., dimasa pandemi ini, animo masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke Unisba cukup tinggi yang dapat dilihat dari 5 tahun terakhir dengan rata-rata sekitar 9.023 pendaftar.
Dari jumlah 2.692 orang yang melakukan registrasi, 842 orang melalui jalur PMDK dan 1.850 orang melalui jalur akademik (Ujian Saringan Masuk). Sedangkan jumlah mahasiswa yang diterima di Pascasarjana Unisba yang melakukan registrasi sebanyak 386 orang dari 508 pendaftar dengan rentang usia 20-62 tahun. (Red)