JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mewajibkan karyawan sektor pariwisata seperti tempat wisata, hotel, cafe, mau pun resto tervaksin Covid-19. Tempat wisata juga wajib memasang barcode Peduli Lindungi.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, hal itu merupakan syarat tempat wisata bisa dibuka kembali agar dapat melindungi pengunjung.
Yana mencontohkan di Kota Bandung, jika cafe ada 20 karyawan, ternyata yang 4 orang belum divaksin, pilihannya cafe itu buka dengan 16 orang, 4 orangnya tidak boleh masuk.
Baca Juga: Karena Pandemi Covid-19, Uu Ruzhanul Ulum Usulkan Hari Anak Yatim Nasional
Baca Juga: Baru Capai 20 Persen, Pemkab Purwakarta Terus Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
“Kalau memaksakan masuk semua, ya bisa ditutup,” kata Yana usai Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Pariwisata Bangkit di Amazing Art & Games, Kota Bandung, Senin (27/9/2021).
Selain itu, pemasangan barcode Peduli Lindungi di pintu masuk lokasi juga sesuatu yang wajib dilakukan dengan mengajukan kepada asosiasi sebelumnya.
“Kita tidak pernah tahu, orang yang datang dari mana dan zona apa. Jadi satu-satunya kita memproteksi diri kita sendiri dengan vaksin dan Peduli Lindungi,” ucap Yana.
Baca Juga: Sosialisasikan Protokol Kesehatan, Anggota Polda Jabar Ini Datangi Mahad Al-Mujadid
Perlu diketahui, vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung terus berjalan dan saat ini telah mencapai 83 persen atau sekira 1.600.000 warga Kota Bandung telah divaksin.
Untuk penyelenggaraan vaksinasi ini juga terus dibantu oleh berbagai pihak. Salah satunya melalui Polda Jawa Barat yang kali ini membantu pelaksanaan Vaksinasi Pariwisata Bangkit.
Koordinator Tim Vaksinator Polda Jabar, AKBP Ani Rasiani mengungkapkan, vaksinasi massal di Amazing Art & Games selama dua hari dengan target 2.000 orang.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sampaikan Tiga Pokok Raperda APBD Perubahan 2021, Ini Poinnya
Baca Juga: Hebat, Guru SMAN di Kota Bandung Ini Jadi Manager Tim Futsal Jabar Pada Ajang PON XX Papua
“Per hari 1.000 orang, tapi kalau misalnya sasaran masih banyak, bisa ditambah tiga atau empat hari,” katanya.
Menurutnya, vaksinasi tersebut menyasar warga sekitar, para pegiat wisata, hingga remaja usia 12-17 tahun. Sedangkan vaksin yang digunakan yaitu Sinovac.
Sebelumnya Polda Jabar juga telah membantu vaksinasi di Kota Bandung yang diselenggarakan di Pondok Pesantren, Sekolah, serta di Kewilayahan yang dikerjakan oleh Polrestabes Bandung.
Baca Juga: Waduh, Atalia Praratya Bilang Sebanyak 6.614 Anak di Jabar Jadi Yatim Karena Covid-19
Baca Juga: Kata Yana Mulyana Kota Bandung Butuh Mitigasi Bencana, Ini Alasannya
“Untuk masyarakat yang sudah divaksin oleh Polda Jabar sudah hampir 100 persen (target) untuk dosis satu, kemudian dosis dua 81 persen,” ucap Ani.
“Kita kerjakan dari 2 juta penduduk (target vaksinasi). Kita membantu 600.000, TNI juga 600.000. Kalau misalnya Polda Jabar dosis satu sudah beres, tinggal sisanya yang mana perlu kita bantu,” katanya.
Sedangkan Perwakilan Panitia Vaksinasi Pariwisata Bangkit, Masprie Sejati yang juga bagian dari pegiat pariwisata berharap, dengan vaksinasi yang dilakukan ini dapat membantu sektor pariwisata bangkit kembali.
Baca Juga: Wagub Uu Ruzhanul Ulum Minta Atlet Balap Motor Jabar Siapkan Mental
Baca Juga: Dipicu Masalah Sepele Ini, Tawuran Pelajar SMK di Sukabumi Kembali Menelan Korban
“Kita sukseskan dulu program Pemerintah dengan vaksin ini 100 persen, agar Kota Bandung juga menuju Herd Immunity. Dibantu juga oleh Dinkes dan Disbudpar, serta semua pihak,” katanya.
Ia mengatakan, saat pandemi Covid-19 ini sektor pariwisata mengalami keterpurukan, sehingga jika vaksinasi telah selesai diharapkan bisa dibuka kembali.
“Setelah vaksinasi ini dilakukan kalau sudah layak untuk dibuka, mohon dibuka. Kasihan karena teman-teman kita dari pelaku pariwisata sangat terdampak. Mudah-mudahan dengan selesainya vaksinasi ini bisa memberikan dampak yang positif,” tandasnya. (Red)