JABARNEWS | BANDUNG – Penerapan aplikasi Pedulilindungi di pasar tradisional Kota Bandung, sesuai instruksi dari Kementerian Perdagangan, masih memeiliki kendala kenapa belum terlaksana dengan penuh.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan pihaknya telah mendapatkan instruksi dari Kemendag untuk hal itu di dua pasar, yakni Pasar Sederhana dan Pasar Baltos.
Namun, Elly mengaku masih belum setuju untuk penerapan aplikasi pedulilindungi di Pasar Sederhana.
Baca Juga: Begini Cara Mengatasi Kulit Kering Akibat AC Ala Dr. Rizqi Aminia
Baca Juga: Tiba-tiba Pandangan Jadi Gelap Saat Akan Berdiri? Awas, Ini Penyebabnya
“Kalau Pasar Baltos sudah selesai pedagangnya divaksin, tetapi kalau Pasar Sederhana saat rapat dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, kami keberatan karena pedagangnya masih sedikit yang divaksin, ditambah lagi akses masuk Pasar Sederhana itu banyak capai 15 akses, jadi bagaimana mau dipasang aplikasinya,” katanya, di Balaikota, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Waduh, Minuman Beralkohol Bisa Rusak Keperkasaan Pria di Ranjang
Baca Juga: Viral! Pelajar di Nias Utara Uji Nyali Bergantungan di Jembatan Rusak
Upaya Disdagin Kota Bandung yang sudah dilakukan, lanjutnya, melakukan percepatan vaksinasi ke para pedagang di semua pasar bekerjasama dengan Perumda Pasar Juara Kota Bandung dan Masyarakat Tionghoa Peduli.
“Alhamdulillah kami dapatkan vaksin dari Disperindah Jabar sebanyak 3.800 dan baru dipakai sebanyak 1.000 vaksin. Sisanya kami akan gunakan untuk percepatan pedagang di pasar lainnya,” ujarnya.
Semeentara itu, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan menegaskan memang sudah semestinta aplikasi Pedulilindungi diterapkan di semua pasar tradisional di Kota Bandung.
Baca Juga: Viral! Pelajar di Nias Utara Uji Nyali Bergantungan di Jembatan Rusak
“Kalau di pusat perbelanjaan sudah semua gunakan aplikasi itu,” katanya.
Menurut Ema, saat ini Pemkot Bandung tengah mengejar vaksinasi terhadap para pedagang pasar juga remaja usia 12-17 tahun.
Vaksinasi di Kota Bandung hingga September telah mencapai sekitar 84 persen sehingga diharapkan pada November bisa capai 100 persen herd immunity. ***