JABARNEWS | CIREBON – Menjelang musim hujan, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis meminta warga waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa curah hujan lebih tinggi pada musim hujan periode ini dibanding sebelumnya karena fenomena la nina.
“Berdasarkan press release dari BMKG menyebutkan awal musim di Jabar diprakirakan terjadi September dan di Kota Cirebon pada Oktober-November,” kata Nashrudin Azis di Cirebon, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Tantang Kelahi Pemilik Pesantren di Sumedang, Warga Pamulihan Berurusan dengan Polisi
“Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat akan adanya fenomena la nina,” katanya.
Nashrudin Azis mengatakan, bila dikaji dari kejadian bencana selama tiga tahun ke belakang, ada tren yang menunjukkan bahwa banjir akan melanda Kota Cirebon di awal tahun.
Seperti terjadi di RW 06 Suradinaya, Kelurahan Pekiringan pada Maret 2018, banjir di kawasan Kecamatan Harjamukti dan Kecamatan Lemahwungkuk pada Januari-Februari 2020, serta banjir di Kelurahan Kalijaga yang baru terjadi di akhir Maret 2021.
Baca Juga: Kota Bandung Belum Layak Buat Konser Musik, Keputusan di Tangan Oded M Danial
Untuk itu, Nashrudin Azis mengingatkan warga harus terus waspada terlebih curah hujan pada musim penghujan kali ini lebih tinggi daripada sebelumnya.
“Perlu pula dilakukan tindakan antisipasi bencana bersama-sama,” ujar Nashrudin Azis.
Di antaranya ialah dengan melakukan normalisasi sungai dan kali, memperbaiki drainase, memantau debit air sungai dan kali serta melakukan pembersihan sungai dari sampah dengan kegiatan kerja bakti.
Baca Juga: Penyiapan Ekstensifikasi di Desa Dadahup, Ditjen PPKTrans Kemendes PDTT Gelar Workshop
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi menjelaskan, pemerintah daerah bersama TNI/Polri serta instansi terkait lainnya akan melakukan kerja bakti dengan membersihkan drainase dan normalisasi saluran.
“Tindakan ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana di musim hujan,” katanya.
Dia juga meminta agar tidak terjadi waktu tunggu yang sama saat terjadi kebencanaan. Di mana begitu ada informasi bencana, teman-teman BPBD bisa meluncur ke lokasi.
Baca Juga: PD Kebersihan Resmi Dibubarkan, Begini Nasib Pengelolaan Sampah di Kota Bandung
Namun, Agus meyakini personel BPBD Kota Cirebon sudah tangguh dan teruji. Sehingga mereka selalu siap menolong setiap terjadi kejadian kebencanaan.
Selain kesiapan personil, sarana dan prasarana hingga logistik juga harus dilakukan BPBD Kota Cirebon. Untuk sarana dan prasarana dapat dilakukan bekerja sama dengan TNI/Polri.
“Sedangkan untuk logistik juga telah disiapkan. Kalau kurang, kita support. Kita upayakan dari berbagai sumber daya lainnya,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Tanda Rusaknya Ekosistem Tubuh Menurut Dr. Zaidul Akbar
Ia menambahkan, titik rawan banjir di Kota Cirebon di antaranya Jalan Cipto Mangunkusumo, Jalan Terusan Pemuda, dan Kalijaga. Sedangkan rawan longsor berpotensi terjadi di Kelurahan Larangan. (Red)