JABARNEWS | MAJALENGKA – Wakil Bupati Majalengka Tarsono mengecam aksi tindakan anarkisme yang mengakibatkan dua warga Majalengka meninggal dunia, usai dibacok oleh sekelompok orang di lahan pabrik gula yang ada di wilayah Indramayu.
Bentrok yang terjadi akibat perebutan penggarapan lahan pabrik gula ini, melibatkan antara warga majalengka dengan warga Indramayu yang terjadi di petak 112 wilayah Kerticala Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.
“Akibat dari bentrokan itu, ada dua orang warga Kabupaten Majalengka meninggal dunia. Karena mengalami luka cukup parah di bagian kepala,” kata Wakil bupati majalengka, tarsono. Selasa (05/10/2021).
Ia mengaku sangat prihatin atas peristiwa bentrok antar warga yang terjadi di lahan perkebunan tebu di wilayah kabupaten indramayu itu. Pihaknya meminta kepada pengelola Pabrik Gula (PG) Jatitujuh agar tegas tentang pembagian penggarapan lahan tebu tersebut.
Baca Juga: Keren, Atlet Catur Kabupaten Purwakarta Bakal Wakili Jabar di Kejurnas
Baca Juga: Jaga Keamanan dan Ketertiban Kota Bandung, Oded M Danial dan Polrestabes Teken Ini
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Majalengka prihatin dan meminta agar pengelola pabrik gula Jatitujuh agar lebih tegas dalam penggarapan lahan tebu itu,” katanya.
Sementara itu kedua korban yang meninggal dunia akibat dari serangan warga itu diantaranya. Suhenda warga Desa Sumber Kulon, dan Yayan warga Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
“Keduannya merupakan warga Kabupaten Majalengka, saat itu mereka sedang menggarap lahan tebu. Secara tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang,” katanya.
Menurutnya, dari Pemerintah Daerah harus segera menjelaskan bagaimana mengelola lahan di pabrik gula ini agar tidak terjadi konflik yang merugikan masyarakat.
Baca Juga: Keren, Atlet Catur Kabupaten Purwakarta Bakal Wakili Jabar di Kejurnas
“Konflik ini, akibat dari ketidak jelasan dalam mengelola lahan pabrik gula. Jadi saya kira pihak Pabrik gula harus tegas bagaimana mengelolanya, agar tidak terjadi konflik. Apalagi sampai ada yang meninggal dunia,” katanya.
Hingga kini, ratusan petugas gabungan dari TNI, Polri, masih melakukan pengamanan di perbatasan antara kabupaten majalengka dengan kabupaten Indramayu.
“Sekarang ini, ratusan petugas dari TNI dan Polri masih berjaga di perbatasan untuk menghindari aksi bentrok susulan,” katanya. (Arn)