Kuliner Khas Cianjur: Tauco Cap Meong, Berdiri Sejak 141 Tahun Lalu

JABARNEWS | CIANJUR – Tauco Cap Meong miliki keluarga Tasma telah menjadi ciri khas kuliner di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berdiri sejak tahun 1880 keberadaannya hingga saat ini masih bertahan.

Sudah 141 tahun berlalu, usaha Tauco Cap Meong yang berlokasi di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang ini sudah berada di generasi keempat.

“Produksinya masih tradisional sama seperti dulu gak berubah hasil warisan keluarga. Masaknya pun masih menggunakan kayu bakar” ujar Frans Tasma, pemilik generasi keempat Tauco Cap Meong, Rabu (5/10/202).

Baca Juga: Cianjur Termasuk Penduduk Miskin Ekstrem Tertinggi di Jabar, Herman Suherman Sebut Karena Ini

Baca Juga:  Jabar Akan Gelar Salat Istisqa

Baca Juga: Begini Cara Agar Tidak Gerah Saat Menggunakan Hijab, Simak Tipsnya

Frans menuturkan penggunan label meong dalam tauco nya ini, juga memiliki nilai sejarah, dimana penggunaa kata itu dalam bahasa sunda memiliki arti Macan.

Baca Juga: HUT TNI ke-76 di Purwakarta, Kapolres Berikan Kejutan Buat Dandim 0619

Baca Juga: HUT ke-76 TNI, Kapolri Listyo Sigit Prabowo Datangi Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto

“Nama meong berasal dari cap kaki macan pada outlet lama Tauco Cap Meong di Jalan Hos Cokroaminoto (outlet lama), Kecamatan Cianjur kota. Itu milik keluargnya (Tasma), yang menjadi salah satu ikon Kota Cianjur,” ujarnya.

Baca Juga:  Asyik! Naik Kereta Api di Hari Kemerdekaan Gratis

Keberadaan Tauco Cap Meong, hingg saat ini masih menjadi daya tarik wisatawan dari pribumi, hingga wisatawan dari luar Kabupaten Cianjur.

“Tauco ini menarik minat kunjungan wisatawan juga dari luar Kabupaten Cianjur serta pribumi. Dan, banyak beli. Baik langsung dan secara online,” akunya.

Dalam produksi tersebut, kata Frans, permentasi dari awal panen hingga produksi membutuhkan waktu sekitar empat bulan.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca di Jawa Barat Selasa 7 Maret 2023, Berikut Penjelasan BMKG

Baca Juga: Rumah Warga di Pangandaran yang Belum Divaksin Bakal Diberi Stiker, Ini Penjelasan Ujang Endin Indrawan

“Sehari menghabiskan 100 kilogram atau satu kwintal. Harganya per botol Rp22 ribu dan isi bersih 330 mililiter,” ujar Frans.

Adpun untuk komposisi tauco ini, kata frans, berbahan dasar dari kacang hijau, gula aren, gula putih dan garam, tanpa bahan pengawet.

“Tauco sudah matang dan dapat digunakan sebagai bahan campuran masakan juga. Bila terlalu asin hanya tinggal tambahkan gula saja,” pesannya. (Mul)