DPRD Jabar Soroti Penurunan Hasil Budidaya Perikanan di Tasikmalaya, Ini Penyebabnya

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat soroti turunnya hasil budidaya bibit perikanan, penurunan jumlah hasil pembibitan tersebut terjadi larena menurunnya pasokan pakan ikan di tengah pandemi Covid-19.

Anggota Komisi II DPRD Jabar Faizal Hafan Farid mengatakan, secara umum balai mengalami pengurangan anggaran. Hal itu mempengaruhi restocking bibit yang semula 6 juta bibit namun saat ini hanya tersedia 3 juta bibit karena pakan untuk bibit dikurangi.

Baca Juga:  Dukung PTM Digelar Bulan Juni, Syaiful Huda: PJJ 70 Persen Tidak Efektif

“Memang kalau kita lihat, sangat berpengaruh adanya pengurangan jumlah pakan mempengaruhi hasil dari bibit,” kata Faizal Hafan Farid dalam keterangan yang diterima, Rabu 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Kota Bandung Lakukan Uji Coba Deteksi Dini Thalasemia di Puskesmas

Faizal Hafan Farid menilai, upaya pengembangan bibit ikan di balai sudah cukup bagus. Hal itu dibuktikan dari beberapa jenis ikan yang dikembangkan diantaranya ikan Gurame dan sedang mengembangkan jenis ikan Baung.

Baca Juga:  Kapolresta Bandung Tinjau Pos Terpadu Cileunyi, Semua Anggota Siap Bantu Pemudik

“Jadi di balai ini konsentrasinya adalah pembibitan utamanya ika gurame, dan sedang mengembangkan jenis ikan hybrid antara gurame putih dan hitam yang menghasilkan bibit ikan yang daya tahannya lebih kuat,” ucapnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi II DPRD Provonsi Jabar Yuningsih mengatakan, pihaknya akan mendorong penuh sektor perikanan dan kelautan untuk menciptakan pemulihan ekonomi dalam masa pandemi ini.

Baca Juga: SEMMI Jabar Komitmen Jembatani Aspirasi Masyarakat Dengan Pemerintah

Baca Juga:  Seorang Kakek di Kuningan Gauli Cucunya Hingga Hamil

Menurut Yningsih, sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Jabar.

“Kita akan mendorong penuh karna (sektor) ini salah satu untuk mendorong pemulihan ekonomi jelas harus didorong apalagi kita diwajibkan untuk memakan ikan,” ujar Yuningsih.

“Kalau ikannya saja tidak sehat karna kurangnya nutrisi  tentu akan berdampak pada konsumennya,” tutupnya. (Red)