JABARNEWS | JAKARTA – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) rencanaya akan dilaksanakan tanggal 12 Oktober 2021 mendatang, di Samarinda. Gerakan ini menjadi momentum kegiatan yang dikelola oleh Bumdes untuk terus berkelanjutan.
“Gernas ini perlu adanya regulasi dan momentum agar kegiatan yang dikelola oleh Bumdes ini dapat terus berkelanjutan,” kata Supriadi, saat menjadi pembicara dalam Ngobrol Pintar Akademi Desa dengan Tema Gairah Bangsa Buatan Indonesia melalui BUMDes dan UMKM Go International. Jakarta, Selasa (5/10/2021)
Supardi memaparkan kebanggan akan kekayaan alam dan produk UMKM yang memiliki keunikan yang berbeda dengan lainnya, misalnya rempah-rempah dan pariwisata, mampu bersaing di kancah Internasional.
Baca Juga: Ganti Penyedap Rasa Sintetis Dengan Tiga Bahan Alami Ini
Baca Juga: Gernas BBI di Samarinda, Momentum Kegiatan BUMDes untuk Terus Berkelanjutan
Supriadi menambahkan, lebih dari 74.000 desa dengan keunikan yang berbeda perlu diciptakan nilai tambah yang diproduksi oleh UMKM.
Baca Juga: Produksi Sampah Capai 1.500 per Hari, Kota Bandung Mulai Uji Coba Insenerator
Baca Juga: Produksi Sampah Capai 1.500 per Hari, Kota Bandung Mulai Uji Coba Insenerator
Tantangannya belum mampu menyiapkan produk berkualitas yang konsisten, perlunya standarisasi. Permasalahan pasar, layanan konsumen perlu dikembangkan di area pasar yang lebih luas (Go International).
“Pasar tidak hanya offline namun juga perlu online (daring), hal tersebut yang harus didorong juga melalui Gernas BBI ini,” kata Supriadi.
Pembicara dari Kemenko Maritim dan Investasi (Menko Marves), Liz Zeny Mery, Kepala Bidang Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif, mengatakan, perlunya kordinasi pusat (lintas kementerian/lembaga) dan daerah untuk menggerakkan potensi produk-produk dalam negeri untuk naik kelas di ekosistem digital.
“Digitalisasi tidak hanya bekerja masing-masing. Perlunya sinergisme antar Kementerian misal Kominfo terkait dengan jaringan infrastruktur yang diperlukan,” kata Liz.
Baca Juga: Tiga Remaja Buat Tembakau Sintetis, Dijual Lewat Instagram
Liz mengayakan, Bank Indonesia juga perlu mendorong digitalisasi tersebut (e-commerce). Keunikan produk UMKM berpotensi untuk menjadi komoditas unggulan di pasar internasionalkarena faktor keunikan yang tidak ada oleh produk kompetitor lainnya.
Pembicara lain, Arya Dwi Paramita, VP dan CSR Small Medium Partnership PT Pertamina, menyampaikan dukungan BUMN Pertamina dalam dorongan UMKM dan Bumdes dalam SDGs ke-8 dalam kolaborasi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Kerjasama dengan berpedoman pada regulasi dari Kemen BUMN, fokus prioritas tersebut masuk ke dalam prioritas PT Pertamina,” kata Arya.
Baca Juga: Bersimbah Darah, Pria Korban Penusukan Terkapar di Cicendo Bandung
Konsep berkelanjutan, dalam membangun UMKM dan BUMDES, akan menimbulkan multiplier effect ke masyarakat dengan target 10-40 orang yang bisa terbantu per UMKM nya.
Arya melanjutkan pinjaman modal usaha diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi oleh UMKM.
Adanya dukungan pendanaan mikro kecil diharapkan agar UMKM tersebut dapat naik kelas. Pertamina sendiri memiliki target tahunan dalam peningkatan kelas dari UMKM yang ada. Perlu adanya value creation dari UMKM.
Baca Juga: Angkot Cicaheum-Cileunyi Terbakar Hebat, Api Hanguskan Seluruh Bodi
Tahun 2020, Pertamina sudah mengadakan Small Micro Digital Fair. Pameran digital yang dilakukan di tahun tersebut bisa dikatakan berhasil.
Adanya digitalisasi membuat batasan pasar menjadi luas tidak hanya terbatas di Indonesia saja namun juga bisa menembus pasar internasional.
“Lebihd ari 32.000 pengunjung yangahdir dalampameran digital di tahun 2020 yang lalu. Potensi pasar inilah yang akan dicoba direplikasi dalam kegiatan Gernas BBI di Samarinda nantinya,” kata Arya.
Pelatihan-pelatihan digital perlu dioptimalkan kepada pelaku usaha UMKM sehingga upaya menjangkau pasar inetrnasional dapat diwujudkan. Kaltim identik dengan PT Pertamina.
Rumah BUMN menjadi bukti kehadiran BUMN dalam membantu UMKM yang ada agar dapat terus berkembang. Dukungan Kementerian dengan BUMN akan dapat mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan ini.
Supriadi menambahkan, Kemendes PDTT erperan sebagai Campaign Manager dalam Gernas BBI ini. Fungsi Kemendes sebagai fasilitator dan kolaborator antar kegiatan Kementerian/Lembaga dalam mendorong UMKM ini.
“Termasuk dorongan BUMDES untuk mendorong UMKM agar punya skala ekonomi yang lebih tinggi,” imbuh Supriadi.
Kegiatan masyarakat yang belum memiliki kekuatan permodalan akanbisa terbantu dengan adanya BUMDES.
Mandat Kemendes adalah pembangunan dan pemberdayaan masayarakat desa dan memitrakan dengan pihak terkait yang relevan.
Adapun Menko berperan dalam sinergisme antar lembaga. Kualitas, kontinuitas dan pelaksanaan kontrak kerja merupakan harapan dari diadakannya Gernas BBI ini. ***