JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung terus berupaya mewujudkan Kota Bandung yang agamis. Salah satu upaya untuk mewujudkannya yaitu dengan membina para guru agama.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Bandung melaksanakan Fasilitasi dan Pembinaan Guru Keagamaan Kota Bandung dengan tajuk ‘Peningkatan Peran Guru Keagamaan Dalam Melestarikan Kerukunan Umat Beragama Di Kota Bandung’ di Grand Pasundan Convention Hotel, Kota Bandung, Kamis 7 Oktober 2021.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 guru agama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas manajemen pendidikan guru agama agar menjadi guru yang profesional.
Baca Juga: DPRD Jabar Tegaskan Vaksinasi Penunjang Terselenggaranya PTM
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, kenyamanan Kota Bandung merupakan perpaduan harmonis antara keunggulan sosial budaya dan agama yang dicirikan kehidupan yang saling menghormati, menghargai dan gotong royong.
“Hal itu telah dibangun oleh para pendiri dan pejuang kota ini dalam suasana agamis. Dengan kondisi warga Kota Bandung yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras untuk meraih kehidupan yang harmoni tentu bukan perkara mudah,” kata Yana Mulyana.
“Karena tantangan kehidupan semakin kompleks, terlebih ketika fenomena kekerasan yang dipicu isu sara seperti yang terjadi di daerah lain. Itu membuat bangsa kita diklaim sebagai bangsa yang kehilangan karakter,” lanjutnya.
Baca Juga: Jabar Pemuncak Klasemen Sementara Perolehan Medali PON XX Papua 2021
Oleh karena itu, Yana Mulyana mengapresiasi kegiatan ini. Karena dari para guru bisa membina generasi muda untuk membangun suasana kehidupan yang lebih toleran, meninggikan kebajikan, kreativitas dan budi pekerti yang baik sesuai ajaran agama.
Menurut Yana Mulyana, warga Kota Bandung memiliki tradisi perjuangan yang terwariskan dari generasi terdahulu. Sehingga persoalannya sekarang adalah memelihara dan mengaktualisasikan nilai-nilai perjuangan itu.
“Ketika berhadapan dengan tantangan kehidupan yang kompleks saat ini, sebagaimana kita ketahui bahwa warga Kota Bandung masih kental dengan budaya paternalistik, budaya ketokohan,” ucapnya.
Baca Juga: Lagi, Tiga Penghargaan TOP GRC Award 2021 Untuk Bank Bjb
Sehingga, Yana Mulyana percaya para guru agama bisa memainkan peran penting. Terutama dalam membina peserta didik meninggikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan toleransi, sekaligus untuk menjaga NKRI dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan.
“Para guru agama mampu membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga cerdas secara sosial dan spiritual agar mampu menyikapi dinamika kehidupan secara lebih bijak,” tuturnya.
Yana Mulyana berharap peserta didik pun dapat lebih tangguh dalam menghadapi serta mengatasi potensi intoleransi dan disintegrasi yang merugikan semua pihak.
Baca Juga: Dorong Budaya Baca, Gebyar Perpustakaan Keliling Hadir di Desa Maja Selatan Majalengka
“Untuk itu, saya harap kegiatan pada hari ini menorehkan kembali kesadaran kita akan pentingnya membina peserta didik untuk menciptakan susasana kehidupan yang rukun, aman dan damai yang selama ini menjadi salah satu identitas Kota Bandung yang kondusif,” tandasnya. (Red)