JABARNEWS | BANDUNG – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jawa Barat mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota Bandung terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Apalagi saat ini telah mencapai 87,95 persen untuk dosis satu dan 63,42 persen untuk dosis dua.
Wali Kota Bandung Oded M Danial menyampaikan laporan terkait progres vaksinasi di Kota Bandung dan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021 beserta realisasinya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, vaksinasi Covid-19 per 10 Oktober 2021 telah menyelesaikan dosis satu 1.717.128 orang atau 87,95 persen. Sedangkan dosis dua 1.238.181 orang atau 63,42 persen dari total target 1.952.358 warga Kota Bandung.
Menurut Oded M Danial, progres vaksinasi di Kota Bandung yang mencapai lebih dari 80 persen saat ini dinilainya berjalan cukup baik dan diharapkan pada Desember 2021 direncanakan dapat selesai 100 persen.
“Itu diapresiasi oleh Pak Gubernur Jawa Barat dan BPK. Mudah-mudahan (bisa selesai Desember) tadi sepemikiran dengan Pak Gubernur bahwa persoalan vaksin di Kota Bandung tinggal vaksinnya saja, kalau tenaga kesehatannya siap,” kata Oded M Danial saat Meeting BPK-RI Perwakilan Jawa Barat Sehubungan dengan Pemeriksaan Kinerja atas Upaya Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 T.A. 2021, secara Virtual, di Balai Kota Bandung, Senin 11 Oktober 2021.
Oded M Danial pun mengaku siap dengan pemeriksaan BPK terkait vaksinasi Covid-19 ini. Dia pun berharap vaksinasi di Jawa Barat bisa dilaksanakan dengan lancar agar Herd Immunity bisa didapatkan secepatnya.
Baca Juga: Atalia Praratya: UMKM Harus Targetkan Pasar Penjualan
Baca Juga: Wow!! Kawasan Wisata Legendaris di Kabupaten Bogor Ini akan Dihidupkan Kembali
Oded M Danial menuturkan, seiring dengan penurunan kasus Covid-19 di Kota Bandung, sehingga dengan vaksinasi ini juga dapat membuat pandemi Covid-19 di Kota Bandung lebih landai lagi.
Meski begitu, Oded M Danial juga tidak terburu-buru membuat kebijakan terkait relaksasi atau pelonggaran pada beberapa sektor, karena harus berdasarkan kajian di lapangan.
“Relaksasi insyaallah ada, kita usahakan, tetapi kita tetap ada SOP, hasil dari kajian-kajian di lapangan, tinggal menunggu saja,” tandasnya. (Red)