Marak Terjadi Tawuran Antar Sekolah, Uu Ruzhanul Ulum Minta Para Guru Sampaikan Pesan Ini

JABARNEWS | BOGOR – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta guru sekolah untuk memberikan nilai-nilai moral akhlak.

Permintaan Uu Ruzhanul Ulum itu menyusul maraknya tawuran antar sekolah dibeberapa wilayah.

“Ada berita di beberapa kabupaten terjadi tawuran antarsekolah, maka kehadiran saya adalah untuk memberikan dorongan kepada para guru segera sampaikan nilai-nilai moral akhlak, karena kami tidak mau di wilayah ini ada kegiatan siswa yang tidak sesuai,” kata Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di SMK Negeri 1 Puncak, Kabupaten Bogor, Senin 11 Oktober 2021.

Baca Juga:  Tokoh Papua Ajak Warga di Ujung Timur Indonesia Dukung Kebijakan Pemerintah

Baca Juga: Kejar Target Vaksinasi 70 Persen, Polres Purwakarta Luncurkan Vaksin Mobile Bagi Lansia

Tak hanya itu, Uu Ruzhanul Ulum juga meminta kepada guru meluangkan waktu selama PTM untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan akhlak kepada para siswa.

Tujuannya, lanjut Uu Ruzhanul Ulum, untuk memperkuat karakter melalui nilai-nilai moral tersebut.

Baca Juga:  Dorong SDM Berkualitas, Oded M Danial: Sistem Merit Harus Maksimal

“Hal itu akan menghindarkan siswa dari perilaku yang tidak diharapkan,” ucapnya.

Baca Juga: Soal Keterbukaan Informasi Publik di Jabar, Setiawan Wangsaatmaja Bilang Begini

Uu Ruzhanul Ulum juga mengimbau kepada para guru untuk terus berinovasi, termasuk menghadirkan pola belajar yang menarik bagi siswa.

Salah satunya dengan menggunakan teknologi informasi. Menurut Uu Ruzhanul Ulum, perkembangan teknologi yang semakin hebat harus digunakan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga:  Kesan Pertama Jadi Wakil Gubernur, Uu: Saya Gak Percaya

“Maka saya minta kepada para guru untuk ada inovator-inovator dalam rangka mendidik anak, sehingga anak semakin suka untuk belajar,” tuturnya.

Baca Juga: Perkembangan RSUD Al-Ihsan Berkembang Pesat, Ini Kata DPRD Jabar

“Jangan sampai mendidik dengan cara tradisional, sementara anak-anak sudah tidak suka dengan cara pendidikan seperti itu. Akhirnya kualitas pendidikan kurang bagus,” tandasnya. (Red)