Inilah Lima Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Yang Ada Di Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Umat muslim di berbagai Negara pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah, biasanya melakukan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini biasanya sudah rutin dilakukan, namun di beberapa daerah di Indonesia terdapat tradisi unik untuk memperingati perayaan tersebut.

Sejumlah tradisi unik saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut kerap digelar Di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Lalu, tradisi unik apa sajakah itu?

Dilansir dari Channel youtube @Bukan Creator, berikut beberapa tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yakni:

Baca Juga: Inilah Daftar Kekayaan Empat Pimpinan DPRD Purwakarta, Ada yang Capai 26 Miliar

Baca Juga: Lima Penyebab Gerakan Janin Dalam Rahim Berkurang Menurut Dr. Saddam Ismail

Baca Juga:  Ribuan Napi Dapat Remisi di Hari Raya Waisak, Kemenkumham: Ini Hadiah Dari Negara

Pertama. Grebeg Maulud Di Solo Dan Yogyakarta – Grebeg maulud merupakan salah satu tradisi dari kerajaan demak untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Pangeran Kerajaan Bedagai Tengku Achmad Syafei Dukung Relokasi Pasar Kaget Lelo, Ini Alasannya

Baca Juga: Alhamdulillah, Serdang Bedagai Juara Umum FSQ ke XXV Sumatera Utara

Biasanya tradisi ini ditutup dengan arak-arakan gunungan dari mulai keraton Yogyakarta hingga masjid agung Yogyakarta. Gunungan tersebut diisi dengan hasil bumi dan kembali dibagikan kepada masyarakat.

Kedua. Keresan Di Mojokerto – Tak kalah seru dengan Gerebek di Solo Dan Yogyakarta. Tradisi Keresan inin warga berlomba mendapatkan hasil bumi yang diikat dari di atas pohon keres.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Ade Armando

Hal ini mennamdakan bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW bisa membawa berkah kepada umatnya.

Ketiga. Ngeropok (Banten) – Tradisi Ngeropok sudah sering dirayakan oleh masyarakat Banten, khususnya Serang. Trasini ini identik dengan menghias, memberikan hadiah dan mengaraknya.

Baca Juga: Apa Sih Arti Dari Kata ‘Hompimpah Alaihum Gambreng’? Ini Penjelasannya

Baca Juga: Umroh Sudah Dibuka, Kemenag Purwakarta Beri Penjelasan Ini

Keempat. Baulun Maulid (Banjarmasin) – Di Banjarmasin, masyarakat dari mulai bayi hingga orang dewasa merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara diayun dengan ayunan yang dibuat khusus dan telah dihias oleh beragam benda-benda yang memiliki harapan tertentu.

Baca Juga: Perkara Wifi, Orang Ini Dibacok Tetangganya Pakai Kapak di Bekasi

Baca Juga:  Khimar Anti Corona Jadi Tren Hijab Paling Dicari Ukhti

Baca Juga: Ratusan Pesepeda Ikuti Pasundan Ride Bank Bjb 2021

Biasanya ayunan tersebut didominasi dengan warna kuning. Dalam sejarah orang banjar, kain kuning dianggap kebesaran dan kejayaan kerajaan banjar.

Kelima. Masak lemang (Aceh) – Darah yang berjuluk sebagai serambi mekah ini ternyata juga memiliki tradisi unik untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara masak lemang.

Baca Juga: Waduh! Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Pria Ini Sempat Sholat Ashar Dulu

Memasak lemang pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW ini merupakan tradisi turun temurun dari suku alas. Lemang sendiri merupakan beras ketan yang dicampur air santan, lalu dimasukan ke potongan bambu sebagai wadah. Setelah itu, Lemang akan dimasak dengan cara dibakar. ***