PT SPS Dorong Inklusi Keuangan Syariah Berbasis Masjid di Jawa Barat

JABARNEWS | BANDUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong berbagai program untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Hal ini tak terkecuali dilakukan PT Sarana Pembayan Syariah (PT SPS) dengan menggandeng masjid agar tujuan itu terwujud.

Chief Financial Officer PT SPS Achmad Fachri mengatakan, sejalan dengan tujuan OJK pihaknya mendorong inklusi keuangan bisa meningkat di tengah masyarakat. Strategi yang dibuat oleh PT SPS dengan percepatan digitalisasi ekosistem ekonomi syariah berbasis masjid.

Mulanya, PT SPS mengembangkan aplikasi yang diperuntukkan untuk masyarakat masjid bernama Hijrah Masjid dan Hijrah Nuswantara. Dua aplikasi ini mempunyai fungsi dan fitur masing-masing untuk mendorong inklusi keuangan syariah tersebut.

Baca Juga: Atalia Praratya Bantah 11 Santri yang Tewas Tenggelam saat Susur Sungai Bukan Karena Kegiatan Pramuka

Baca Juga: Ada Masalah? Lapor Cak Imin Aja! Dapat Mobil Loh

Baca Juga: Pilkades Serentak di Purwakarta Berlangsung Kondusif, Suhardi Hery Haryanto Sampaikan Hal Ini

Misalnya aplikasi Hijrah Masjid bertujuan membantu masjid dalam melakukan atau memperkenalkan pengurus masjid terkait program donasi hingga menjadikan masjid bukan hanya sekedar pusat religi tetapi juga sebagai pusat sosial, ekonomi, serta pendidikan di lingkungannya.

Baca Juga:  216 Warga Binaan di Lapas Tasikmalaya Dapat Remisi, Ini Pesan Muhammad Yusuf

Baca Juga: Pasca Insiden 11 Santri Tewas di Ciamis, Kemenag Larang Kegiatan di Luar Sekolah

Baca Juga: 11 Santri di Ciamis Tewas saat Susur Sungai, Pengamat Minta Disdik dan Pihak Pesantren Tanggung Jawab

“Tidak hanya itu, aplikasi Hijrah Masjid terintegrasi dengan aplikasi Hijrah Nuswantara,” kata Achmad Fachri di Masjid Al Khoir Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 17 Oktober 2021.

Sedangkan aplikasi Hijrah Nuswantara memberikan kemudahaan kepada jamaah masjid, di mana pengaksesnya dapat mengetahui program-program masjid yang telah diintegrasikan ke dalam aplikasi, seperti program donasi infaq, sedekah, dan wakaf.

PT SPS pun mempunyai aplikasi baru, bernama Hijrah Loket. Aplikasi ini bertujuan untuk pengembangan potensi masjid dari sisi ekonomi. Aplikasi itu pun diperkenalkan oleh PT SPS kepada DKM dan takmikr Masjid Al Khoir Padalarang.

“Dalam kesempatan ini tim dari PT SPS juga melakukan pengenalan produk Hijrah Loket yang bertujuan mengembangkan potensi masjid dan menjadikan masjid sebagai pusat ekosistem ekonomi syariah,” kata Ahcmad Fachri.

Baca Juga:  Komisi III DPRD Kota Banjar Minta Tunda Lanjutan Proyek Gedung Bappeda, Ini Penyebabnya

Baca Juga: 11 Santri di Ciamis Tewas saat Susur Sungai, Pengamat Minta Disdik dan Pihak Pesantren Tanggung Jawab

Baca Juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Tol Sedyatmo, Polisi Cari Petunjuk Lewat CCTV

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Beri Wejangan kepada Kafilah STQH Jabar, Ini Katanya

Diketahui, aplikasi tersebut sudah diluncurkan dan dapat diunduh melalui play store sejak 13 April 2021 atau bertepatan dengan 1 Ramadan 1442 Hijriah.

Baca Juga: Tundukkan Pemuncak Klasemen BRI Liga 1, Persib Bandung Bawa Pulang Tiga Poin dari Bhayangkara FC

Baca Juga: Kakek Berusia 61 Tahun di Tasikmalaya Cabuli Keponakannya Sendiri, Ternyata Sudah Menikah Empat Kali

Achmad mengatakan, bahwa kedatangannya ke Masjid Al Khoir untuk menjawab dukungan dari DKM Masjid Al Khoir dalam pengembangaan digitalisasi ekosistem masjid yang dilakukan oleh PT SPS.

Pihaknya bersama Masjid Al Khoir Padalarang melakukan tanda tangan MoU dan memberikan penjelasan mengenai produk-produk PT SPS secara terperinci. PT SPS juga penjelasan fitur-fitur yang dapat digunakan dan dimanfaatkan DKM dan takmir masjid.

Baca Juga:  Kehabisan Oksigen, Dua Satpam di BEC Pingsan Saat Kebakaran

“Mudah-mudahan setelah ada penandatanganan MoU ini, Masjid Al Khoir akan lebih baik dari kegiatan sebelumnya, dapat menambah lagi kegiatan lainnya, dan bermanfaat bagi warga sekitar, umumnya untuk kaum muslimin,” timpal Ketua DKM Masjid Al-Khoir Ageung Suganda.

Achmad menerangkan, pihaknya akan terus mendorong digitalisasi ekosistem masjid. Sejauh ini, aplikasi Hijrah Masjid sudah diadopsi sejumlah masjid di Provinsi Bali dan NTB. Sementara di Jawa Barat, Masjid Al Khoir menjadi masjid pertama yang didorong sebagai masjid percontohan.

Baca Juga: Guru Honorer Ngadu ke DPRD Jabar Permasalahkan Pengumuman Hasil Tes PPPK, Emang Kenapa?

Baca Juga: Sempat Hiang Kontak 12 Tahun dengan Keluarga, Pekerja Migran Asal Indramayu Ini Akhirnya Ditemukan

Baca Juga: Ada Masalah? Lapor Cak Imin Aja! Dapat Mobil Loh

“Dengan terbentuknya ekosistem masjid yang sudah digital, maka diharapkan dapat memakmurkan masjid dan memberdayakan masyarakat masjid,” pungkas Achmad. (Red)