Waspada! Resiko Bahaya yang Bisa Mengintai Kalian Mesti Di Rumah

JABARNEWS | BANDUNG – Rumah merupakan salah satu tempat berlindung. Namun apakah kalian tahu, ada beberapa resiko bahaya yang bisa  mengintai kalian di rumah.

Maka dari itu, kalian mesti waspada walaupun di rumah. Karena, resiko bahaya ini bisa terjadi kapan saja dan saat kita tidak terduga. Lalu, apa sajakah itu?

Dilansir dari banyak sumber, berikut beberapa resiko bahaya yang ada di rumah yakni:

Baca Juga: Laga Persib Lawan PSS Sleman, Robert Albert: Babak Pertama Kita Lambat

Baca Juga:  Mahasiswa Demo Blokade Jalan Di Bandung

Baca Juga: Launching Gentong Geulis, Ambu Anne: Ini Harus Menjadi Contoh UMKM di Purwakarta

Pertama. Kebakaran – Di luar penyebab korsleting, kebakaran juga merupakan bahaya yang mengintai di dalam rumah. Penyebab paling umum selain korsleting adalah masalah pada regulator gas, kompor, water heater gas, dan kebocoran gas.

Baca Juga: Ingin Banyak yang Nonton? Ini Jadwal Jam FYP TikTok

Baca Juga: Bersiap! Empat Zodiak Ini akan Dapat Kejutan di Akhir Bulan Oktober

Baca Juga:  1 Mei Kebun Raya Bogor Ditutup

Bahkan, sampai hal-hal sepele tapi berdampak mematikan seperti lilin yang tersenggol, rokok yang dibuang sembarangan, atau anak-anak yang bermain dengan korek api.

Kedua. Kebocoran Gas – Kebocoran gas sendiri merupakan salah satu penyebab terjadinya ledakan tabung gas yang menyebabkan kebakaran. 

Namun, bukan hanya penyebab kebakaran saja, kebocoran gas yang tidak disadari juga bisa menyebabkan keracunan gas yang bisa menyebabkan kematian.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan Disertai Angin Kencang di Wilayah Berikut

Baca Juga:  Golkar Targetkan 24 Kursi di Jabar dan Raih Suara Milenial

Ketiga. Konslet listrik – Perusahaan Listrik Negara (PLN) pernah merilis fakta bahwa 60 persen kebakaran rumah tangga disebabkan oleh korsleting listrik. Penyebab korsleting sendiri beragam.

Baca Juga: Mendes PDTT Gus Halim: Santri Berperan Besar dalam Menggerakkan Ekonomi Desa

Mulai dari instalasi dan komponen kabel listrik yang berkualitas rendah dan bermasalah, penggunaan kabel dan stop kontak yang bertumpuk, panas berlebihan yang dihasilkan peralatan elektronik, sampai peralatan listrik yang terkena air. ***