JABARNEWS | CIANJUR – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia (PPPSI) Kabupaten Cianjur berkumpul silaturahmi membahas kelestarian Tiga Pilar Budaya melalui program Senam Silat Indonesia (SSI) beladiri Maenpo warisan leluhur zaman dulu.
Ketua PPPSI DPD Cianjur Dandi Supriadi mengatakan, silaturahmi dalam tataran Paguron Maenpo, bisa saling memiliki untuk melestarian budaya. Hal ini menciptakan rasa cinta terhadap seni beladiri Maenpo merupakan warisan dari sesepuh zaman dulu, maka dari itu wajib dilestarikan seni tradisional ini.
“Kita kerja bareng senam pencak silat Maenpo serta dibentuk wadah KKM Zona 5 Cikalong dan Mande,” katanya, saat ditemui di MTs Nurul Huda Siliwangi, Kampung Darungdung, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Minggu 24 Oktober 2021.
Baca Juga: Kekurangan Tenaga Penyuluh, Kabupaten Karawang Kesulitan Atasi Masalah Pengembangan Sekor Perikanan
Baca Juga: FK DKISIP dan USB YPKP Bandung Gelar Webinar Komunikasi Publik Terkait Covid-19
Sehingga, terang Dandi, mampu tetap exsis di tengah perkembangan zaman. Dan, dapat bertahan serta menjaga keaslian. Bukan tanpa tantangan, mengingat beladiri tersebut justru sulit menanamkan rasa cinta terhadap seni Maenpo suatu khas tradisional asal Cianjur ini.
Artinya, mesti bangkit rasa cinta terhadap warisan leleluhur telah diajarkan dulu kepada turunan. “Nah, kita misalnya terutama asli dari warga Cianjur,” ajak Dandi.
Perkembangan silat ini, masih ujarnya, justru akan lebih pesat bila dibangun bersinergi antara keyakinan melalui silaturahmi, perkumpulan sesama yang menjiwai rasa budaya. Dan, tatanan seni beladiri senam silat Maenpo.
Menurut dia, hingga saat ini memang lebih banyak orang mencari ilmu silat yang berbau modern. Atas dasar itulah, Nandi menguatkan tekad untuk mulai berjibaku kembali Maenpo di padepokan.
Baca Juga: Atasi Dampak Pandemi, Gus Menteri Dorong Diversifikasi Usaha BUMDes
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Ciamis Berencana Bangun Kawasan Industri Hasil Tembakau
Karena, merasa perlu berbakti dan pengapdian di kampung halaman sendiri, yaitu merintis cikalbakal. “Merangkul para ketua yayasan di sejumlah sekolah ada di sekitar kita,” ujar Ketua PPPSI DPD Cianjur ini.
Meskipun susah, karena minat masyarakat diprediksi. Tapi dia terus optimistis dapat bersinergi dengan kalangan apapun, jelas bisa menghasilkan penerus beladiri lekat dengan permainan rasa tersebut.
“Maka itu, saya mencoba merangkul para anggota perkumpulan sekolah dari yayasan,” tuutup Dandi.
Baca Juga: Kondisinya Memperihatinkan, DPRD Jabar Minta Pemprov Perhatikan Makam Syekh Quro
Terpisah, Kepala Sekolah (Kepsek) Yayasan Assalafiyyah Cikalongkulon, Suhandi mengatakan, sangat mendukung dan respon baik. Intinya, bisa mencoba menerapkan seni beladiri di pelajar SMP, yang dilatih menjadi cikal bakal sebagai penerus pencak silat nantinya secara berkelanjutan.
“Bisa dirasakan proses belajar serta menumbuhkan cinta budaya kita,” akunya.
Suhandi mengajak, kepada masyarakat agar memahami betapa bangga para seni beladiri Maenpo ini tertanam memiliki rasa budaya. Hal ini salah satu langkah yang diambil sudah tepat. “Intinya yang penting dimulai bisa dimulai dari diri kita dulu,” pungkasnya. (Mul)