JABARNEWS | SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi mendorong digitalisasi wisata oleh para pelaku usaha di sektor parawisata.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, hal tersebut dilakukan supaya para pelaku usaha memiliki nilai tambah ekonomi.
Tak hanya itu, Achmad Fahmi juga menyampaikan bahwa digitalisasi wisata akan semakin memperluas pengetahuan serta informasi atas destinasi wisata di Kota Santri ini.
Baca Juga: Dua Tahun Buron, Pelaku Pencabulan di Tanjung Balai Tertangkap
Baca Juga: Begini Cara Membuat Media Tanam Sayuran Di Rumah Agar Tumbuh Subur
“Meskipun Kota Sukabumi minim potensi wisata alam tetapi dengan digitalisasi, jenis wisata lain dapat terangkat seperti wisata kuliner dan heritage,” kata Achmad Fahmi dalam keterangannya, Senin 25 Oktober 2021.
Untuk mendukung hal itu, Achmad Fahmi membuka pelatihan digitalisasi pelaku usaha pariwisata Kota Sukabumi dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi.
Pelatihan tersebut soal digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, pondok wisata, kuliner, souvenir dan fotografi.
Baca Juga: Yuk Simak! Cara Menanam Semangka Tanpa Biji di Rumah, Bisa Jadi Peluang Bisnis
Baca Juga: Banjir Rendam Puluhan Rumah di Nias, Ketinggian Air Capai 1 Meter
Dibandingkan dengan Kabupaten Sukabumi yang memiliki puluhan destinasi wisata alam, Kota Sukabumi hanya memiliki beberapa, antara lain pemandian air panas Cikundul, Gedung Juang 45, Santa Sea Waterpark, serta beberapa pariwisata perhotelan dan kuliner khas kota.
“Pentingnya digitalisasi branding, karena saat ini pemanfaatan media sosial demikian masif dan sering dijadikan rujukan awal bagi para calon wisatawan dalam memilih destinasi wisata mereka,” tandasnya.***