Meski Ada Kasus Covid-19, Sekolah di Kota Bandung Ini Tetap Gelar PTM Terbatas

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung telah merilis sebanyak 14 sekolah mulai sekolah dasar, menengah pertama, hingga SMA/SMK sederajat diminta untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menyusul adanya kasus covid baik siswa maupun guru. 

Kepala Sekolah SD Yayasan Atikan Sunda (YAS), Atik Rahmawatika menegaskan bahwa sekolahnya mengalihkan pembelajaran dari PTMT ke PJJ setelah adanya hasil swab acak yang dilakukan pemerintah.

“Kami mulai lakukan PJJ kembali sesuai instruksi Disdik karena ada tiga siswa yang terkonfirmasi positif dari 30 siswa yang diswab beserta tiga orang guru,” katanya saat ditemui di sekolah, Senin (25/10/2021).

Baca Juga: Polres Indramayu Tankap 10 Pengendar Narkoba, Satu Diantaranya Perempuan

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Eksibisionis Menurut dr. Nadia Alaydrus

Baca Juga:  Penyekatan Wilayah, Bupati Pangandaran: Perlu Pertimbangan

Pihak SD YAS, lanjutnya, pada 21 Oktober melakukan swab terhadap siswa kelas 4,5, dan 6, beserta guru. Seluruhnya hasil swab menyatakan negatif.

Baca Juga: Rezeki Bupati Kuningan di Pagi Hari: Saya Terima Tiga Kendaraan, dari Siapa?

Baca Juga: Hoax! Uni Eropa Akan Menghentikan Vaksin Covid-19

“Insya Allah pada 27 Oktober lakukan PCR sasaran kelas 4,5, dan 6 juga guru. Jika hasilnya negatif maka diperbolehkan pada 1 November untuk PTMT lagi. Intinya, sekarang masih PJJ,” ujarnya.

Sama halnya dengan SD YAS, SD 065 Cihampelas pun pantauan terlihat tak ada kegiatan PTMT. Saat dikonfirmasi ke salahsatu guru yang ada di sekolah, dibenarkan bahwa ditiadakan kegiatan PTMT dan beralih ke PJJ lantaran ada tiga siswanya positif covid.

Sementara itu, di SMA Pasundan 2 yang berlokasi di Cihampelas masih tetap melangsungkan PTMT. Humas SMA Pasundan 2, Adi menjelaskan bahwa pihaknya masih melangsungkan PTMT karena memang aturan yang ujicoba sebesar 25-30 persen.

Baca Juga:  Ini Imbauan Polri untuk Korban Ujaran Kebencian Di Medsos

“Kami kan masuk dalam ujicoba yang persentasenya 25-30 persen. Kami punya 19 kelas dengan per kelas itu berisi 10 orang. Dan kemarin ada 30 siswa dan 3 guru yang diswab, hasilnya dua orang positif,” katanya.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Media Tanam Sayuran Di Rumah Agar Tumbuh Subur

Baca Juga: Begini Cara Membuat Media Tanam Sayuran Di Rumah Agar Tumbuh Subur

Berlangsungnya PTMT di SMA Pasundan 2, Adi menjelaskan karena sekolahnya telah membagi-bagikan siswa untuk belajar ke dalam beberapa kelompok, sehingga dua siswa yang positif itu akan masuk kembali pada pekan ketiga atau lebih dari 14 hari.

Baca Juga:  Perusahaan Asal Australia Ini Sasar Proyek Hunian di Wilayah Indonesia

“Selama 10 hari siswa libur dan masuk kembali itu pada 18-19 Oktober. Lalu mereka itu diswab dan yang positif itu dari kelas 11. Jadi, kalau pun kelompok 1 masuk itu di pekan ketiga,” katanya sambil menyebut sekolahnya tetap lakukan PJJ pula saat PTMT.

Pihak sekolah juga pada Jumat lalu, katanya, sudah berbincang dengan puskesmas wilayah Dago untuk menanyakan boleh tidaknya melakukan PTMT.

“Dari puskesmas sudah menanyakan ke dinas pendidikan dan dipersilakan tapi hanya kelas itu yang isolasi dan akhirnya memamg diperbolehkan karena kami kan dibagi kelompok yang per minggunya berbeda-beda,” ujarnya seraya menegaskan pihaknya senantiasa melakukan penerapan protokol kesehatan ketat mulai masuk sampai kepulangan. (*)