JABARNEWS | PURWAKARTA – Setiap tanggal 28 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tujuannya ialah untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah menyatukan bangsa dan menjadi pengingat bahwa sejatinya penduduk bangsa Indonesia adalah satu kesatuan, yaitu Indonesia.
“Hari Sumpah Pemuda seharusnya dimaknai dengan khidmat oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Utamanya adalah para pelajar, yang merupakan wajah bangsa di masa depan,” ucap Kabid Kepemudaan di Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Afif usai memberikan mengisi acara di SMK Taruna Sakti Purwakarta, pada Kamis 28 Oktober 2021.
Di era digitalisasi ini, kata Arif, hampir tidak ada waktu lagi bagi para pemuda khususnya pelajar untuk berleha-leha atau bermalas-malasan, mereka harus belajar segala hal terkait dengan internet dan kedalamannya dalam menghadapi kompetisi global yang sudah melewati batas ruang wilayah suatu negara.
Baca Juga: Damkar Cirebon Bentuk Relwan Kebakaran Desa, Ini Tujuannya
“Jadi sesuai tema di Hari Sumpah Pemuda ke-93 ini yakni Bersatu, Bangkit dan Tumbuh. Nah untuk para pelajar ini di balik jadi tumbuh dulu kesadarannya apa yang harus mereka persiapkan dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi oleh mereka hari ini dan ke depan, kemudian juga mereka harus bersatu dan bangkit untuk membangun dirinya masyarakatnya dan bangsanya,” ucap Arif.
Baca Juga: Jangan Makan Mie Instan Dua Porsi Sekaligus, dr. Nadia Alaydrus: Bisa Sebabkan Ini
Baca Juga: Dalam Satu Pekan, Polresta Cirebon Amankan Enam Tersangka Tindak Kejahatan
Menurutnya, penggunaan media sosial merupakan hal yang sangat umum di era sekarang. Banyak pelajar dari sekolah dasar sampai mahasiswa yang sudah menggunakan media sosial.
Tentunya, lanjut Arif, media sosial diharapkan menjadi salah satu media bagi pelajar untuk menyebarkan pesan yang positif di mana saja dan kapan saja.
“Anak muda betul-betul harus belajar dan kita orang tua harus mendampingi atuh mengawalnya, sehingga komunikasi dengan generasi muda juga jangan sampai terputus, seharusnya jangan sampai ada kesenjangan komunikasi,” tutur Arif.
Dirinya, percaya dengan orang tua yang masih memiliki komitmen integritas untuk mengawal generasi muda dan anak-anak mudanya dengan keyakinan masih ada masih banyak anak muda yang ingin maju.
Baca Juga: Pondok Pesantren Rawan Peyebaran Covid-19, Ratusan Santri jadi Target Sasaran Vaksinasi di Sukabumi
Baca Juga: Simak, Ini 6 Cara Merawat Kursi Kayu agar Awet
“Dengan menyebarkan pesan positif, akan menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Hal ini sangat cocok untuk menyebarkan kembali semangat Sumpah Pemuda, yakni bertanah air satu, Indonesia,” ucap Arif.
Ditempat yang sama, Kepala SMK Taruna Sakti Purwakarta, Yayang Gilang Sonjaya mengatakan, momen Sumpah Pemuda ini diharapkan dapat menyalakan semangat siswa SMK untuk terus berkarya untuk negeri.
“Untuk itu, dengan adanya peringatan ‘Sumpah Pemuda’ yang ke-93 ini, kita dapat bersatu untuk bangkit dan SMK adalah berkarya. Isilah masa pemuda ini dengan berkarya, jangan diisi dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Namun, berdiskusi bagaimana berkarya untuk membangkitkan negeri,” ucap Gilang. (Gin)