JABARNEWS | BANDUNG – Pakar komunikasi dari Universitas Indonesia (UI), Ade Armando menyatakan bahwa di dalam Alquran tak ada perintah salat 5 waktu.
Ade Armando pun menantang semua pihak untuk mencari ayat di dalam Alquran yang mengatakan bahwa salat harus dilakukan lima kali sehari.
Pernyataan Ade Armando itu merupakan respons atas pernyataan Imam Masjid New York, Shamsi Ali yang menuding Ade, mengingkari Islam lantaran tak menjalankan syariat Islam.
Baca Juga: Persib Bandung Belum Terkalahkan, Robert Alberts Sebut Hal Itu Jadi Inspirasi Persela
Pernyataan itu disampaikan Shamsi Ali, juga dalam konteks merespons video Ade Armando sebelumnya, yang mengaku tak percaya umat Islam harus menjalankan syariat yang tertera dalam Alquran, sunnah, maupun kesepakatan ulama.
Menurut Ade Armando, di dunia ini banyak sekali muslim yang tidak salat lima waktu. Dosen Komunikasi UI itu lantas bertanya, apakah muslim yang tidak salat 5 waktu telah mengingkari Islam?
“Saya sih salat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Alquran tidak ada perintah salat 5 waktu,” kata Ade Armando dalam video di kanal YouTube Cokro TV, dikutip Rabu 3 November 2021.
Baca Juga: Tiga Jenis Tanaman Budidaya Ini Bisa Cepat Menghasilkan Uang
“Coba saja baca Alquran, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan 5 kali sehari,” sambung Ade Armando.
Dia menerangkan, sejumlah ayat dalam Alquran yang memerintahkan salat tak menyebut secara spesifik perintah salat 5 waktu, atau 5 kali dalam sehari.
Ade Armando mengatakan, memang ada hadis yang spesifik memerintahkan salat berdasarkan waktu, tapi itu pun hanya dalam tiga waktu.
Baca Juga: Temuan Kasus Covid-19 di 54 Sekolah, Satgas: PTMT Kota Banadung Tetap Berjalan
“Lho, saya kan spesifik bilang bahwa tidak ada kata salat lima waktu dalam Alquran. Kalau di hadis sih ada, tapi di hadis juga ada yang bilang tiga,” katanya.
Ade Armando pun menyayangkan bahwa banyak pemuka agama Islam atau ulama di Indonesia dengan kadar intelektualitas yang memprihatinkan.
Dia pun menolak untuk mengakui bahwa umat Islam harus menegakkan syariat Islam dengan mematuhi ajaran yang tertulis dalam Alquran, sunnah dan hadis, termasuk kesepakatan ulama di masa lalu.
Baca Juga: BPI Kemendes PDTT Paparkan Transformasi Digital untuk Bangun Ekonomi Desa
Ade Armando menyebutkan, aturan yang berlaku ketika Islam disampaikan 14 abad lalu tidak masuk akal untuk diberlakukan di Indonesia pada abad 21 ini.
“Konteks abad Arab ke-7 jauh berbeda dari kondisi Indonesia saat ini. Aturan-aturan dalam Alquran banyak sekali yang harus disesuaikan dengan kondisi kita saat ini,” katanya.***
