Kota Sukabumi Dikepung Banjir, 34 Titik Tergenang Air Termasuk ‘Lautan’ di Terminal

JABARNEWS | SUKABUMI – Hujan deras mengakibatkan bencana banjir yang mengepung wilayah di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Selasa 9 November 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat, hingga pukul 20.02 WIB bencana terjadi 42 titik tersebar di 7 kecamatan.

Berdasarkan data BPBD Kota Sukabumi, dari 42 titik lokasi bencana itu, sebanyak 34 titik terjadi banjir. Sisanya ialah bencana tanah longsor di 6 titik, pohon tumbang di 1 lokasi, dan kebakaran di 1 lokasi.

Baca Juga: Pemprov Jabar Anggarkan Rp500 Miliar untuk Atasi Bencana, Ini Tanggapan Dewan

Di antara bencana banjir di Kota Sukabumi itu ialah di Terminal Kota Sukabumi, yang viral di media sosial lantaran pemandangan banjir menyerupai lautan. Banjir tersebut terjadi sekira pukul 16.30 WIB 

Baca Juga:  Langgar Aturan PPKM, Petugas Segel 31 Tempat Usaha di Kota Bandung

“Hari ini (Selasa) terjadi lagi bencana banjir dan tanah longsor tersebar di 7 kecamatan di Kota Sukabumi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani.

Dari berbagai kejadian bencana itu, dia mengaku tidak ada laporan korban jiwa. Namun, terdapat dua warga yanh terluka karena tergerus tanah longsor.

Baca Juga: Persiapkan Calon Transmigrasi, Ini yang Dilakukan Ditjen PPKTrans Kemendes PDTT

“Kedua warga Jalan Merbabu, Kelurahan Gunungpuyuh, itu bisa diselamatkan. Saat ini keduanya sudah dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 17.30 WIB,” sebut Imran.

Baca Juga:  Pilot Project Desa Digital Diluncurkan Bjb di Kabupaten Sukabumi

BPBD Kota Sukabumi mencatat, ada 140 unit rumah warga yang terdampak bencana hidrometeorologi banjir dan tanah longsor. Lokasi cukup parah berada di sekitar bantaran Sungai Cipelang.

“Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi juga sempat terendam banjir akibat meluapnya drainase. Ketinggian air mencapai sekitar 50 sentimeter,” ucap Imran.

Baca Juga: Duh! 13 Hari di Posko Pengungsi, Warga Terdampak Banjir di Serdang Bedagai Bilang Ini

Akibat banjir, arus kendaraan yang melintas di ruas Jalan Lingkar Selatan sempat terhambat. Namun, pada pukul 17.00 WIB air sudah mulai surut.

“Operasional armada bus juga tersendat. Kemudian permukiman di sekitar kawasan terminal juga terdampak banjir seperti di Balandongan, Sudajaya Hilir, serta di Santasea,” tuturnya.

Baca Juga:  Jelang Hari Pers 2022, PWI dan Pemprov Sultra Gelar Rapat Kordinasi

Imran menuturkan, ruas Jalan Lingkar Selatan kewenangannya ada di tingkat provinsi, sehingga dibutuhkan koordinasi untuk mencari solusi agar kejadian serupa tak terulang.

Baca Juga: Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Lonjakan Wisatawan di Bogor Jadi Fokus Pemerintah

“Drainasenya berada di ruas jalan provinsi. Untuk perbaikan memang dibutuhkan dengan cara memperbesar drainase,” katanya.

Sebagian personel BPBD masih standby di lokasi sambil melakukan penanganan. Pemantauan kondisi di lapangan terus dilakukan karena dikhawatirkan terjadi lagi hujan deras.***