JABARNEWS | BOGOR – Bupati Bogor Ade Yasin akan mengoptimalakan sektor pertanian untuk menggenjot perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk pandemi Covid-19.
Ade Yasin mengaku bahwa dirinya sudah mengintruksikan hal tersebut kepada dinas terkait untuk segera dijalankan.
“Saya sudah instruksikan kepada dinas-dinas terkait agar tak luput dan terus menggenjot perekonomian kita,” kata Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Rabu 10 November 2021.
Ade Yasin berharap, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun), salah satunya dalam hal penjualan tanaman hias yang malah mengalami lonjakan saat pandemi.
Baca Juga: AMS Sebut Ridwan Kamil Jadi Tokoh yang Diharapkan Maju di Pilpres 2024
Baca Juga: Indeks Pembangunan Pemuda di Jabar Turun, DPRD: Tak Usah Khawatir
Pasalnya, lanjut Ade Yasin, berdasarkan catatannya hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisa hingga Rp700 juta per hari.
“Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau izin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari,” tuturnya.
Baca Juga: Warga Tebing Tinggi Temukan Granat Nanas, Sempat Dibuang ke Jalan
Baca Juga: TPU Cikadut Longsor, Empat Jenazah Terpaksa Dipindahkan
Ade Yasin menyebut, capaian lainnya di bidang pertanian yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.004 ton dalam setahun, melebihi angka target tahunan yang hanya 3.000an ton.
“Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan. Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil,” tuturnya.
Menurut Ade Yasin, target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor yang sudah diproyeksikan hingga tahun 2023 yaitu hanya 3.726 ton setahun.
Tak hanya kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor juga menghasilkan jenis kopi lainnya, yakni arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.***