Antisipasi Bencana Alam dan Wabah Penyakit, Herdiat Sunarya Minta Masyarakat Ciamis Lakukan Hal Ini

JABARNEWS | CIAMIS – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengaku, saat ini pihaknya sedang meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam dan wabah penyakit.

Herdiat Sunarya mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh camat, kepala desa, serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana alam seperti longsor, banjir, pohon tumbang, dan lainnya saat musim hujan.

Selain ancaman bencana, kata dia, masyarakat juga harus mewaspadai bahaya wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD), maupun penyakit lainnya yang seringkali muncul pada saat musim hujan seperti chikungunya.

Baca Juga:  Duh! Harga Cabai Semakin Pedas di Pasar Tradisional Cikampek

Baca Juga: Soal Masalah di TPA Sarimukti, Begini Kata DLHK Kota Bandung

Baca Juga: Tiga Hal Ini Bisa Kalian Lakukan Sambil Menunggu Panggilan Kerja

“Sosialisasikan kepada seluruh masyarakat dan ‘stakeholder’ di wilayah masing-masing untuk sama-sama mengantisipasi bencana karena saat ini kita memasuki musim hujan,” kata Herdiat Sunarya melalui siaran pers di Ciamis, Kamis 11 November 2021.

Baca Juga:  Diresmikan, Sekretariat IKWI Jabar Siap Dukung Berbagai Program Kesejahteraan Masyarakat

Oleh karena itu, Herdiat Sunarya mengimbau masyarakat untuk menghindari penyakit saat musim hujan dengan cara menguras, menutup, mendaur ulang barang yang menjadi sarang nyamuk.

Baca Juga: Banggar DPRD Jabar Ingatkan Direksi Bank BJB Soal Program Pro Rakyat, Masalahnya?

Baca Juga: Jabar Bahas Rencana Induk Transportasi Terpadu Metropolitan Rebana, Ini Skemanya

Selain itu, Herdiat Sunarya meminta masyarakat untuk berusaha menghindari gigitan nyamuk, kemudian melakukan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik.

Baca Juga:  Pemkot Bandung Tertarik Cara Pengolahan Sampah Gibrik Mini Banyumas

Herdiat Sunarya mengungkapkan ancaman DBD pada musim hujan sudah seharusnya diwaspadai pemerintah maupun masyarakat karena saat ini tercatat penderita DBD di Kabupaten Ciamis sebanyak 226 orang, dan meninggal dunia satu orang.

“Tercatat untuk penderita sebanyak 226 kasus, meninggal satu kasus, total 227 kasus,” tandasnya.***