JABARNEWS | JAKARTA – Riset yang dilaksanakan Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) melaporkan Prabowo Subianto menjadi kandidat yang mendominasi calon presiden dari unsur TNI/Polri.
Direktur Ekskutif CSIIS, Moh Sholeh Basyari, menjelaskan 25 persen responden memilih Prabowo, sebagai mantan calon presiden dua pemilu sebelumnya.
“Posisi Prabowo bisa disebut stagnan. Electoral Prabowo juga tidak meningkat. Sebagian masjid dengan komunitas NU menjagokan Prabowo, tetapi secara mayoritas, jamaah masjid NU tidak sefrekwensi dengan pendiri Partai Gerindra itu,” jelas Basyari dalam dalam keterangen tertulisnya Senin 15 November 2021.
Baca Juga: Kapolda Jabar: Kasus Subang Perlu Segera Diungkap, Ini Menyangkut Integritas Polri
Baca Juga: Maula Akbar Menengok Putra, Seorang Penjual Topi Untuk Membantu Usaha Ayahnya di Purwakarta
Selanjutnyah terdapat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 20 persen pilihan responden. Basyari menegaskan posisi AHY tidak mengejutkan, karena ada kharisma Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Puluhan Besi Bekisting Proyek Kereta Cepat Jatuh di Bandung Barat, KCIC Beri Penjelasan
Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Perut buncit Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Menurut dr. Decsa Medika Hertanto
Ia menjelaskan sejumlah masjid di perkotaan dengan dominan jamaah milenial mengidolakan AHY untuk maju capres 2024.
Peringkat ketiga terdapat nama Listyo Sigit Prabowo dengan 15 persen pilihan responden. Ia mengatakan jenderal polisi itu cukup populer dan banyak dikenal karena pikiran, konsep maupun ide-idenya.
“Diantara sejumlah ide-ide Listyo Sigit dengan masuknya kitab kuning di lingkup polri, refresh tentang tiga jenis polisi, restorative justice, serta responnnya yang cepat atas sejumlah pelanggaran yang dilakukan personil kepolisisan di lapangan,” kata dia.
Kemudian nama Jenderal TNI Andika Perkasa dengan 15 persen pilihan responden. Jenderal TNI AD kelahiran Malang, Jawa Timur itu sangat popular di masjid Sabilillah, masjid NU terbesar di Malang Raya. Sholeh menegaskan di masjid-masjid yang menjadi kantong NU, Menantu Jenderal TNI (Purn) (Hor) Hendropriyono, memiliki tingkat elektabilitas mentereng.
Baca Juga: Bikin Kagum Dedi Mulyadi, Remaja 16 Tahun Ini Mampu Gantikan Ayahnya Menjajakan Dagangan Tutut
Baca Juga: Deretan Suku di Indonesia yang Terkenal Dengan Hal Mistisnya, Bisa Bikin Orang Miskin Mendadak
“Selain itu, sejumlah nama dengan tingkat keterpilihan di bawah 10 persen yakni Gatot Nurmantyo, Tito Karnavian, dan Luhut Panjaitan,” kata dia.
Jajak pendapat yang dilakukan CSIIS dilakukan serentak di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Bandung, Semarang, dan Solo.
Data Survei diambil dengan cara wawancara berkedalaman secara tidak langsung, responden tidak dalam posisi mengetahui bahwa dia tengah diambil datanya.
Contoh dipilih secara purposive yang dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden dan dihindari kemungkinan melebar.
Responden merupakan jamaah masjid yang selesai menunaikan solat jumat. Model ini adalah adaptasi dari exit poll yang diambil dari pemiih setelah keluar dari bilik suara. Exit prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai solat jumat.
Baca Juga: Tiga Jenis Makanan Ini Bisa Jadi Penyebab Bau Badan Menurut dr. Saddam Ismail
Selain itu, responden berasal dari sejumlah jamaah masjid dengan tingkat homogen yang tinggi prosentasenya. Homogenitas masjid dideteksi dari tema khutbah, komposisi jamaah hingga praktek keagamaan yang khas. ***