Waduh! Kemiskinan Ekstrem di Kota Bandung Capai 43 Ribu Jiwa

JABARNEWS | BANDUNG – Angka kemiskinan Kota Bandung saat ini sebesar 3,99 persen atau 100.200 jiwa. Sedangkan kemiskinan ekstrem mencapai 1,7 persennya atau 43 ribu jiwa.

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengaku bahwa pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara terkoordinasi, terintegrasi, dan tepat sasaran.

“Penanggulangan kemiskinan ekstrem dilaksanakan melalui upaya khusus berupa multiple intervention. Upaya tersebut dilakukan dengan dua pendekatan utama,” kata Yana Mulyana saat Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bandung Tahun 2021 di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis 18 November 2021.

Baca Juga:  Pemkot Cimahi Kebut Siapkan Pemakaman Jenazah Covid-19 yang Baru, Kenapa?

Baca Juga: Ragam Definisi Sahabat yang Penting Diketahui, Kalian Mesti Hati-hati!

Baca Juga: Nama Jenderal Andika Perkasa Muncul di Bursa Pilpres 2024, Akankah Maju?

Yana Mulyana mengungkapkan dua strategi dalam pengentasan kemiskinan. Pertama, mengurangi beban pengeluaran kelompok miskin dan rentan melalui berbagai program perlindungan sosial dan subsidi.

Baca Juga:  Tiga Jenis Tanaman Budidaya Ini Bisa Cepat Menghasilkan Uang

Kedua, lanjut Yana Mulyana, melakukan pemberdayaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kelompok miskin dan rentan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi atau pendapatannya.

Baca Juga: Permudah Masyarakat, Polres Purwakarta Gelar Vaksinasi Massal

Baca Juga: Ramalan Zodiak 19 November 2021: Scorpio Sedang Dilanda Rasa Curiga Pada Tetangga

“Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksaanan program ini diantaranya, pemutakhiran data, perlunya keterpaduan juga dalam perencanaan dan penganggaran, konvergensi program dan kegiatan antar OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, monitoring evaluasi dan koordinasi penyusunan program kegiatan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Bakal Terapkan Kebijakan WFH di Wilayah Bodebek dan Bandung Raya

Yana Mulyana berharap, beberapa Perangkat Daerah terkait mampu membuat program-program pemberdayaan yang terpadu dan harus tepat sasaran sesuai yang dibutuhkan masyarakat miskin.

“Terutama saat ini sangat banyak masyarakat yang terdampak sosial mau pun ekonomi akibat pandemi covid 19. Sehingga harapannya kita semua mampu meningkatkan pelayanan dasar dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tandasnya.***