Diterjang Hujan Badai, Ratusan Kios Pasar Desa di Bandung Barat Rata dengan Tanah

JABARNEWS | BANDUNG BARAT – Sekitar 100 kios rata dengan tanah, setelah pasar desa ambruk di Kampung Pasirjaya, RT 2 RW 17, Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat. 

Pasar desa di wilayah selatan Bandung Barat tersebut roboh usai hujan badai menerjang kawasan Gununghalu, Kamis 18 November 2021 siang.

Kepala Desa Gununghalu Isep Heriatna memastikan tak ada korban jiwa maupun korban luka saat pasar desa itu ambruk karena hujan badai. 

Baca Juga: Jajaki Naturalisasi 4 Pemain Ini, PSSI Tak Ingin Kasus Marc Klok Terulang Kembali

Pasalnya, pasar desa di Gununghalu  itu hanya dipakai untuk bertransaksi jual beli setiap hari Sabtu, sehingga kerap disebut Pasar Sabtu.

Bersama dengan unsur TNI Polri di tingkat desa, dia pun mengaku sudah melakukan pemeriksaan terkait bangunan yang roboh di pasar desa.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Aquarius 11 April 2022, Akan Ada Sinyal-sinyal Positif Dari Orang yang Kamu Kagumi

“Penyebab ambruknya bangunan pasar rakyat itu adalah karena cuaca ekstrem, dan bukan karena adanya sabotase,” kata Isep, Jumat 19 November 2021.

Baca Juga: Bentrok Geng Motor dengan Warga di Sukabumi, Pelaku Pembacokan Diamankan Polisi

Menurut dia, saat Pasar Sabtu ambruk di kawasan Gununghalu terjadi hujan deras dengan disertai angin kencang. 

Bangunan yang ambruk ialah kios-kios berukuran 2,5×2 meter, yang digunakan oleh pedagang pakaian dan kebutuhan rumah tangga.

Isep menjelaskan, bangunan pasar yang ambruk itu adalah bangunan baru yang dibangun oleh pihak pengembang selaku pemilik kontrak kerja sama selama 20 tahun. 

Baca Juga: Ada ASN Terima Bansos, Dinsos Kota Cirebon Kebingungan Buat Menindaklanjutinya

Awalnya, lokasinya berada di bagian barat bangunan pasar lama, tapi karena lahannya dibangun lapang jadi dipindah ke sebelah timur dari pasar lama pada tahun 2018. 

Baca Juga:  Simak, Inilah Tiga Prioritas Pembangunan di Cianjur

Secara keseluruhan, terang dia, di pasar tersebut terdapat total 250 pedagang, yang bukan hanya berasal dari Gununghalu. 

Akan tetapi, juga ada pedagang dari kecamatan lain di Bandung Barat, seperti dari Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, hingga dari Cimahi. 

Baca Juga: Rawan Longsor Saat Musim Hujan, Kawasan Wisata Darajat Garut Akan Ditutup Sementara

Kebanyakan para pedagang menggunakan bangunan lama untuk berjualan berbagai komoditas sayuran dan produk basahan. Setiap Sabtu, pasar desa tersebut biasanya ramai oleh pembeli sejak subuh hingga siang. 

“Kalau bangunan pasar yang lama tetap kokoh, enggak apa-apa. Yang ambruk adalah bangunan baru, dibangun pada 2018 dan pada 2020 sempat diperbaiki atapnya,” kata Isep.

Isep mengaku masih belum bisa memastikan kapan atau bagaimana bangunan pasar desa yang ambruk itu akan diperbaiki. 

Baca Juga:  Delapan Tiang Listrik Roboh di Kadupandak Cianjur Karena Pergerakan Tanah, PLN Rugi Rp160 Juta

Baca Juga: Perumda Tirta Kahuripan Minta Warga Bogor Tampung Air Bersih Saat Hujan, Kenapa?

Soalnya, menurut dia, pihak pengembang tidak mau bertanggungjawab dan menyerahkan hal tersebut ke pihak desa. 

Di sisi lain, terang dia, anggaran pemerintah desa sudah dialokasikan untuk program penanganan Covid-19, terlebih saat ini sudah di akhir tahun. 

Meski begitu, pemerintah desa akan tetap mengupayakan agar aktivitas pasar desa di wilayah selatan Bandung Barat itu bisa segera kembali normal.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Kematian Belasan Siswa Saat Susur Sungai di Ciamis

“Kami sudah lapor ke Pak Plt Bupati dan Dinas Perdagangan, karena bingung mencari anggaran buat pembangunannya,” katanya.

“Paling tidak dibutuhkan dana sekitar Rp130-150 juta, perbaikannya juga kemungkinan lebih dari dua bulan,” katanya. (Yoy)***