Lahan Eks TPA Leuwigajah Bakal Dimanfaatkan untuk Ketahanan Pangan

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung berencana memanfaatkan lahan di eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah saat yang ini sudah tidak beroperasi sejak kejadian musibah longsor yang terjadi pada 2005 lalu.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, aset berupa lahan eks TPA Leuwigajah rencananya dimanfaatkan untuk ketahanan pangan.

“Apakah nanti kita coba untuk ketahanan pangan di sini? Kita baru liat dulu,” kata Yana Mulyana di sela-sela peninjauan eks TPA Leuwigajah, Senin 22 November 2021.

Baca Juga: Didatangi Dewan Da’wah Islamiyah, DPRD Jabar Tolak Semua Bentuk Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi

Baca Juga: Datangi Sodetan Cisangkuy, Ridwan Kamil Pastikan Luasan Banjir Berkurang

Yana Mulyana menegaskan lahan tersebut tidak akan diaktivasi menjadi TPA kembali. Meski pun beberapa waktu lalu Kota Bandung sempat terkendala dalam pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti.

Baca Juga:  Lima Nama Besar Pemeran Serial Penthouse: War in Life

“Tidak kayanya, (kalau untuk jadi TPA lagi). Kita akan butuh sosialisasi yang panjang. Dampak sosialnya tidak sederhana karena masih ada yang trauma kejadian dulu,” ucapnya.

Baca Juga: Tawuran Pelajar dari Tiga Sekolah Pecah di Perbatasan Sukabumi Bogor, Seorang Tewas

Baca Juga: Penemuan Mayat Perempuan Tanpa Busana Mengambang di Sungai Gegerkan Majalengka

Menurut Yana Mulyana, total lahan di eks TPA Leuwigajah sekitar 46 hektar. Pemkot Bandung harus melihat batas-batas lahan yang dimiliki.

“Kelihatannya ini subur juga. Jadi lebih ke ketahanan pangan. Nanti kita ajak DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian), apakah bisa sapi atau apa,” tuturnya.

Baca Juga:  Cellica Nurrachadiana Terus Tambah Ruang Isolasi Untuk Pasien Covid-19 di Karawang

Usai melihat lahan eks TPA Leuwigajah tersebut, Yana Mulyana mengungkapkan, teknologi yang dipakai dulu adalah open dumping yang juga dipakai saat ini di TPA Sarimukti.

“Teknologinya jadi memang tidak diproses, harusnya mungkin ke depan Sarimukti ada pemrosesan juga. Karena ketika saya ke sana sudah sangat tinggi (sampahnya). Sebelah sananya curam juga, tapi mudah-mudahan tidak terjadi,” ucapnya.

Baca Juga: Video Mesum Garut Banyak Diburu, Pelaku Unggah 4 Video di Akun Instagram Kekasihnya

Baca Juga: Sayangkan Konten Dedi Mulyadi, HMI Cabang Purwakarta: Terjadi karena Kebohongan, Yaitu…

Untuk mengurangi jumlah sampah Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan bahwa Pemkot Bandung tetap mendorong warga memilah sampah, sehingga saat di TPS pun sampah lebih mudah terolah berdasarkan klasifikasinya.

Baca Juga:  Tips Merawat Kolam Ikan di Rumah Agar Tetap Awet

“Nanti ada yang sampah anorganik, punya nilai ekonomis. Itu didaur ulang. Kemudian sampah organik, bisa jadi kompos atau black soldier fly maggot itu. Tapi prinsipnya kita coba di TPS itu, ya sekian persen selesai. Sehingga betul-betul sedikit sekali, kalau pun harus terangkut ke TPA,” lanjutnya.

Baca Juga: Mogok Massal, Ribuan Buruh Bandung Barat Geruduk Pabrik dan Blokade Jalan

Baca Juga: Penguman! Kemendikbudristek Ajak Masyarakat Kembali Tonton Film di Bioskop

Yana mengaku sempat kaget saat beberapa waktu lalu ada kendala pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti seperti waktu operasional yang dibatasi dan beberapa kendala lainnya. “Karena waktu itu jam operasional dibatasi, nah sekarang sudah kembali normal. Mudah-mudahan kita bisa kejar ritase, menormalkan kembali,” tandasnya***