Ridwan Kamil Ingatkan 19 Desa di Jabar Risiko Bencana Tinggi, Paling Banyak Ada di Kabupaten Bogor

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan dari 5.312 desa di Jabar, 19 di antaranya masuk kategori risiko tinggi bencana alam. Sebanyak 3.500 desa masuk risiko sedang.

Ridwan Kamil menyebut, mayoritas desa rawan bencana hidrologi ada di wilayah Jabar Selatan khususnya Kabupaten Bogor.

“Mayoritas ada di Jabar selatan yaitu Kabupaten Bogor maka kita perlu atensi yang lebih maksimal,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima di Kota Bandung, Rabu 24 November 2021.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Guru di Ujung Purwakarta: Rela Tempuh 20 Kilometer dan Terabas Jalan Terjal

Baca Juga: Banyak Masyarakat Sengsara Karena Pinjol, Jokowi Diminta Kembalikan Peran Koperasi Sebagai Penyelamat Rakyat

Ridwan Kamil menyampaikan, sebagai langkah antisipasi Pemda Provinsi Jawa Barat sudah meminta BPBD mengawasi 19 desa tersebut. Warga yang rumahnya di sekitar bantaran sungai dan perbukitan juga terus diingatkan agar selalu waspada saat terjadi hujan.

Baca Juga:  Heboh! Mayat Perempuan Setengah Bugil Ditemukan di Perum Melodi Kota Tasikmalaya

“Perkiraan musim hujan ekstrem sampai Januari 2022, maka RT/RW dan warga harus siaga 1 terutama yang rumahnya di bantaran sungai. Saya juga sudah perintahkan BPBD agar lakukan tindakan pencegagan terukur jangan sampai menunggu korban,” tuturnya.

Baca Juga: Lima Lokasi di Kota Bandung Ini Diusulkan Jadi Tempat Pengolahan Sampah DAS Citarum

Baca Juga: DPRD Jabar Sebut PT KAI Menyalahi Aturan Proses Penggusuran Rumah di Jalan Anyer Dalam Kota Bandung

Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan bahwa prediksi musim hujan ekstrem di Jabar akan terjadi sampai Januari 2022. Ridwan Kamil berharap, apel siaga 2021 yang digelar ini memberikan semangat dan penguatan bagi para pasukan yang akan bertugas di lapangan.

Baca Juga:  Polemik Pungli Penguburan Jenazah Covid-19, Pemkot Bandung Persiapkan Bansus

“Sekarang penguatan semangat dari pasukan bahwa pasukan kebencanaan sangat siap,” ucapnya.

Ada tujuh fokus utama yang ditekankan dalam apel siaga bencana tersebut. Yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengujian peringatan dini, penyiapan pasokan kebutuhan dasar (logistik), penyuluhan pelatihan tanggap darurat, penyiapan lokasi, akurasi sistem data digital, dan penyiapan sarana.

Sejumlah peralatan baru bahkan sudah disiapkan di sejumlah titik rawan bencana. Kodam III/Siliwangi juga sudah menyiapkan dapur umum canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air siap minum.

Baca Juga: Ridwan Kamil Tawarkan Potensi Rebana dan Kopi Jabar ke Dubes Ukraina

Baca Juga: Dua Jam Tertimbun Puing Rumah Akibat Longsor, Warga Sukabumi Dievakuasi Secara Dramatis

“Dapur umum canggih dari Kodam sudah ada melengkapi peralatan lainnya dari institusi lain,” ungkap Ridwan Kamil.

Baca Juga:  Jembatan Ambruk di Cianjur Berusia 14 Tahun, Jadi Akses Alternatif Warga di Dua Kecamatan

Ridwan Kamil menuturkan, di balik keindahan alam Jabar terkandung potensi bencana yang harus diwaspadai. Setiap tahun tercatat 1.500 sampai 2.000 laporan kebencanaan terjadi khususnya banjir di wilayah utara dan longsor di selatan. Bahkan sejak Oktober hingga sekarang sudah terjadi 500 bencana banjir dan longsor.

Baca Juga: Berawal dari Masak Telur, Si Jago Merah Ngamuk hingga Ratakan Rumah di Purwakarta

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Dapat Bantuan 100 Mobil Vaksin Keliling, Ini Harapan Ridwan Kamil

“Itulah kenapa dari Oktober kita sudah tetapkan siaga 1 karena sudah lebih dari 500 bencana, kalau dari Januari sudah lebih dari 1.000. Semoga jumlahnya makin sedikit sehingga kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik,” tandasnya.***