DLHK Sebut Timbulan Sampah di Kota Bandung Capai 1.600 Ton per Hari

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mencatat, setiap hari jumlah timbulan sampah mencapai 1.600 ton per hari. Dengan rincian 82 persennya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti mengaku terus berusaha agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin kecil. Targetnya, tahun depan hanya terbuang sebanyak 70 persen dari total sampah yang ada.

Ia menerangkan, kondisi TPA Sarimukti yang sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung sampah. Sehingga nantinya sampah akan di angkut ke TPPAS Legok Nangka. Di sana, Kota Bandung dituntut untuk mengurangi pengangkutan sampah sebanyak 24 persen.

Baca Juga:  Kloter 34 Asal Jawa Barat Berangkat, Ridwan Kamil: Saya Titip Jangan Lupa Bersyukur

Baca Juga: Ini Dia Kebiasaan Buruk Padangan yang Susah Diubah

Baca Juga: Penuhi Janji Politik, Oded M Danial dan Yana Mulyana Bentuk 123 Koperasi

“Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, minimal turun dari 80 ke 70 persen caranya lewat sampah yang diolah dan mengembangkan kawasan bebas sampah skala kelurahan,” ungkapnya dalam Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Kamis 25 November 2021.

Deti menuturkan, saat ini penanganan sampah di Kota Bandung terdiri dari penyapuan jalan, pengangkutan sampah ke TPA, serta pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sampah maupun di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Baca Juga: Sebelum Disahkan, Ini Sejumlah Catatan untuk APBD Jabar Tahun Anggaran 2022

Baca Juga:  Cegah Tawuran di Purwakarta, Dinas Pendidikan Optimalkan Satgas Pelajar

Baca Juga: Waspada! Kurangi Konsumsi Makanan Dingin, Bisa Tingkatkan Resiko Ini

“Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah, tapi kita masih punya PR banyak sekali,” terangnya.

Sehingga untuk mengurangi volume sampah demi terwujudnya kota bersih, di tahun 2022 DLHK Kota Bandung akan kembali melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi Covid-19.

“Seperti membangkitkan kembali Bank Sampah yang kemarin sempat terhenti. Kita dorong untuk mengaktifkan kembali,” paparnya.

Kemudian DLHK akan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan. Dengan begitu Deti meyakini permasalahan sampah sedikit demi sedikit akan mulai teratasi. “Kita mendorong tahun depan agar setiap kelurahan minimal 40 persen kelurahan kawasan bebas sampah dengan ketaatan milah sampah 60 persen,” tuturnya.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penyebab Merasa Kesepian Meski Dikelilingi Keluarga dan Sahabat

Baca Juga: Sebanyak 1.319 Guru Honorer di Kabupaten Bogor Diangkat Jadi ASN, Ade Yasin Bilang Begini

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jabar Bangun SDM dan Energi Terbarukan dari PI 10 Persen Migas

Selain itu, DLHK akan terus berupaya mengubah perilaku masyarakat untuk mau memilah sampah mulai dari pintu rumahnya. Sebab permasalahan sampah bukan hanya tanggungjawab DLHK, tetapi semua masyarakat.

“Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, kita dorong juga perubahan prilaku masyarakat untuk tidak menggunakan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol minuman,” tandasnya.***