Hadapi Era Disrupsi dan Revolusi 4.0, Alumni GMNI Jabar Dorong Generasi Muda Tingkatkan Nasionalisme

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Barat Abdy Yuhana mengatakan, nasionalisme menjadi salah satu kunci penting yang harus terus di tanamkan di hati generasi muda penerus bangsa, terlebih di Jawa Barat.

Mengingat, lanjut dia, di Jawa Barat sendiri lebih dari 50 persen populasi di wilayahnya merupakan Generasi Z, Y, dan milenial yang sangat rentan terhadap paparan dari keterbukaan informasi dan globalisasi.

“Nasionalisme itu adalah satu paham yang mencintai negara, mencintai bangsa dan saya rasa paham itu sepanjang Negara Kesatuan Republik Indonesia ini ingin kokoh dan kuat, itu menjadi salah satu syarat penting yang perlu di jaga,” kata Abdy di Kota Bandung, Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga:  Dampak Covid-19, PAD Kota Cimahi Diperkiakan Turun 30 Persen

Baca Juga: Tujuh Pelaku Perampokan Bank di Karawang Ditangkap, Polisi: Empat Orang Masih DPO

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Data Terbaru: 15 Warga Tewas Akibat Terjangan Awan Panas

Dia menjelaskan bahwa kedepannya generasi muda akan menghadapi berbagai tantangan seperti disrupsi, revolusi 4.0 dimana informasi itu menjadi sangatlah penting, tidak ada batasnya, dan tekhnologi informasi akan cepat berkembang, dan persaingan global semakin kuat.

“Untuk mengantisipasi itu tentunya, cinta dan paham terhadap bangsa dan negara harus semakin kuat dan semakin kokoh, sehingga tanggung jawab untuk membangun bangsa dan negara, akan terus tersemai diseluruh komponen anak bangsa,” jelas Anggota DPRD Jabar ini.

Baca Juga: Sepuluh Tahun Putusan MA Kasus Mamin Pemkab Purwakarta ‘Terselip’, Kenapa Bisa Terjadi?

Baca Juga:  Awas! BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Sepekan Kedepan

Baca Juga: Sempat Vakum, PPSI Kabupaten Ciamis Kembali Bentuk Kepengurusan: Fokus Lestarikan Pencak Silat

Abdy mengungkapkan, sejumlah cara terus dilakukan oleh GMNI khususnya dalam meningkatkan kecintaan akan nasionalisme, yang menjadi pondasi penting dalam membangun, mengembangkan, dan mempertahankan keutuhan, kesatuan serta persatuan NKRI.

“Pemanfaatan tekhnologi dalam memberikan edukasi khususnya tentang pentingnya rasa nasionalisme terus dilakukan mengingat, pemanfaatan tekhnologi saat ini akan lebih mudah di terima oleh generasi milenial, generasi Y dan Z terlebih kedekatan generasi itu akan media sosial terbilang sangat dekat,” ungkapnya.

Menurut Abdy, jika rasa nasionalisme dalam hati generasi penerus bangsa hilang, cita-cita luhur para pendahulu bangsa yang tertuang dalam Pancasila dan diamanati dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tidak akan terwujud, dan perpecahan akan menjadi hal mutlak yang bisa di dapati di tanah ibu pertiwi yang kita cintai.

Baca Juga:  Lima Orang Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Bogor

“Tujuan kita dalam bernegara ini kan salah satunya adalah, memberikan perlindungan terhadap seluruh masyarakat bangsa Indonesia, kemudian dalam konstitusinya juga di atur untuk memperkokoh bangsa dan negara Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Soal Pemotongan BLT DD di Cianjur, Herman Suherman: Bansos Apapun Tidak Boleh Disunat

Baca Juga: Sandiaga Uno Paling Disukai, Elektabilitas Prabowo Kian Merosot

“Jadi kemudian jika rasa cinta tanah air ini bergeser, kepada paham paham lain, itu akan memicu kepada disintegrasi bangsa dan disntegrasi sosial yang berujung kepada perpecahan,” tandasnya.***