JABARNEWS | PURWAKARTA – Pasca ditutupnya akses jalan menuju objek wisata Curug Tilu yang diduga dilakukan oleh orang suruhan dari mantan kades setempat yang sebelumnya kalah dalam Pilkades beberapa waktu lalu.
Sejumlah warga di Kampung Gunung Buleud, Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta membuat jalan alternatif di sekitar objek wisata Curug Tilu yang berlokasi di wilayah setempat.
Sejumlah warga mengaku kecewa atas penutupan akses tempat wisata Curug Tilu tersebut karena berimbas pada mata pencaharian warga setempat.
Baca Juga: Hasil Pemeriksaan, Pelaku Pempok Bank di Karawang Berniat Beraksi ke Salahsatu Selebriti Jakarta
Baca Juga: Pakar Unpad: Erupsi Gunung Semeru Diakibatkan Ada Dua Gaya Ini, Bukan Tiba-tiba
“Saat ini masyarakat sangat dirugikan karena tempat wisata Curug Tilu ini menjadi salah satu sumber perekonomian warga kampung di sini” ungkap Ade Jamaludin (43) warga setempat saat dilokasi wisata Curug Tilu, Pada Senin, 6 Desember 2021.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Perintah Jokowi: Lakukan Tindakan Secepat Mungkin!
Baca Juga: Tujuh Pelaku Perampokan Bank di Karawang Ditangkap, Polisi: Empat Orang Masih DPO
Selain menjadi akses wisatawan, ditambahkan Ade, jalan tersebut pun selama ini menjadi akses warga untuk mengambil atau membawa hasil kebun dan hutan.
Untuk itu, ia dan warga lainnyapun membuat jalan baru tak jauh dari jalan yang sebelumnya ditutup mantan Kades setempat secara permanen dengan dipasangi dinding bata dan kawat duri.
“Iya saat ini kita sedang membuat jalan baru untuk warga tetap bisa lewat, karena jalan ini bukan hanya menjadi akses wisatawan saja tapi digunakan juga warga untuk mengambil hasil hutan seperti mengambil kayu dan lainnya” jelas Ade.
Sementara ditambahkan warga lainnya Anwar Ibrohim (22), Selain melakukan penutupan jalan, mantan Kades pun memutus aliran listrik yang menerangi sekitar objek wisata Curug Tilu tersebut.
Baca Juga: Sepuluh Tahun Putusan MA Kasus Mamin Pemkab Purwakarta ‘Terselip’, Kenapa Bisa Terjadi?
Baca Juga: Ridwan Kamil: Alumni GMNI Lahirkan Gagasan Besar untuk Bangsa
“Listrik pun diputus, menurut pernyatan mantan Kades tersebut bahwasanya listrik milik nya pribadi,” ucapnya.
Ia menambahkan, tempat dibangunnya tembok merupakan tanah negara. Karena itu dia menyayangkan tindakan tersebut.
“Kita bakal laporkan hal ini ke pihak berwajib dan saat ini tengah meminta dukungan dari masyarakat yang dirugikan dengan ditutupnya jalan menggunakan pager tembok itu,” tegas Anwar. (Gin)