Dedi Mulyadi Minta Kapolda Tindak Penambangan Emas Liar di Gunung Gelap Garut

JABARNEWS | GARUT – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi minta polisi menindak dugaan aksi penebangan pohon dan penambangan emas liar yang terjadi di Gunung Gelap, Kabupaten Garut.

Sebelumnya Kang Dedi Mulyadi mendapat keluhan dari Kades Mekarmukti Hikmat Wijaya mengadu adanya penebangan pohon dan penambangan emas liar di sekitar Leuweung Sewu dan Gunung Gelap.

“Pak Kades titip pesan di Gunung Gelap masih ada penambangan emas liar dan penebangan pohon liar. Karena Pak Kapolda juga orang Garut, mohon untuk pelakunya ditindak,” ucap Dedi.

Baca Juga: Bocah Perempuan 8 Tahun di Asahan Jadi Korban Penyekapan, Seorang Pelaku Berhasil Ditangkap

Baca Juga: Ragam Manfaat Kulit Jeruk Untuk Kecantikan, Salah Satunya Cegah Tanda Penuaan Dini

Jika terus dibiarkan, kata Dedi, gunung akan menjadi gundul dan berimbas bencana ke sekitar termasuk Desa Mekarmukti. Ia pun tak ingin kelak Garut selalu menjadi titik bencana.

Baca Juga:  DPD Partai Golkar Purwakarta Tuntaskan Muscam Di 17 Kecamatan

Baca Juga: Mengenang Oded M Danial, Sang Sahabat Ungkap Kebiasaannya Sebelum Tidur

Baca Juga: Ribuan Warga di Pematangsiantar Anutusias Ikuti Vaksinasi Covid-19

“Jangan sampai Garut jadi sumber bencana. Bencana harus dicegah tidak boleh ada penebangan dan penambangan liar di Garut. Pak Kapolda, Kapolres dan Kapolsek untuk menindak,” ujarnya.

Kades Nasionalis Anti Perusakan Alam

Dedi Mulyadi sendiri kagum dengan sosok Kades Mekarmukti Hikmat Wijaya. Sebelum seperti saat ini sang kades pernah menjadi TKI di Malaysia bekerja mengurusi sawit dan karet.

Hikmat pun pulang untuk membangun desanya. Ia mengubah pola pikir masyarakat desa yang semula para penebang pohon liar di hutan menjadi petani karet.

Baca Juga: Bea Cukai Purwakarta Musnahkan Ratusan Batang Rokok, Termasuk Liquid Vape Ilegal

Baca Juga: Para Dermawan Jabar Kirim Puluhan Ton Untuk Korban Semeru

Baca Juga:  Dedi Mulyadi dan Petani Milenial Panen 30 Ton Bawang Merah di Purwakarta

“Dulu pertamanya saya lihat di sini para pencuri jati di hutan. Orang tua saya sayang, kasihan pada alam. Makanya saya disuruh untuk mencari pohon yang gampang ditanam dan tidak mudah ditebang, tapi menghasilkan. Akhirnya dipilih pohon karet yang awet dan menghasilkan,” ujar Kades Hikmat.

Baca Juga: Merasakan Jatuh Cinta Penuh Fantasi di Single Debut Adam Peter dalam Super Love

Baca Juga: Bea Cukai Purwakarta Musnahkan Ratusan Batang Rokok, Termasuk Liquid Vape Ilegal

Menurut Dedi sosok Hikmat patut menjadi contoh para pejabat lain. Selain mencintai alam dan rakyatnya, Hikmat juga lahir dari sosok orang tua yang nasionalis.

“Kadesnya dulu jadi TKI di Malaysia urus sawit dan karet. Sekarang jadi pelopor penanaman karet di desanya. Sudah panen 10 ton. Dulu yang mengajarkan bapaknya. Bapaknya dulu asal Garut kota pergi ke sini karena takut dengan DI (DI/TII), bukan balad DI, jadi nasionalis,” ujar Dedi Mulyadi.

Baca Juga:  Banjir Bandang Terjang Lima Desa di Selawi Garut, Ini Kata BPBD

Hikmat, kata Dedi, juga sosok yang sukses dan semangat membangun desa. Ia mampu mengubah pola pikir masyarakat dari perusak menjadi pecinta alam.

Untuk itu Dedi pun mendukung langkah Hikmat mencegah bencana alam yang terjadi akibat kerusakan alam. Ia meminta polisi segera melakukan penyelidikan dan menindak para penebang pohon dan penambang emas liar di Leuweung Sewu dan Gunung Gelap.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Terkejut Ada Mukanya di Cangkir Kopi

Baca Juga: Tim SAR Temukan Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Barat, Pencarian Terus Dilakukan

“Semoga Pak Kapolda Jawa Barat dan Pak Kapolres Garut segera menindaklanjuti keluhan Pak Kades yang heroik ini,” pungkas Kang Dedi Mulyadi. ***