Lecehkan Kitab Umat Nasrani, Yahya Waloni Ungkap Motivasinya di Pengadilan

Terdakwa Yahya Waloni yang menyinggung kaum kristiani. (CNN Indonesia/ Michael Josua)

JABARNEWS | JAKARTA – Terdakwa kasus ujaran kebencian dan penodaan agama, Yahya Waloni mengaku bahwa perkataannya dalam ceramah yang menyebut Injil atau Alkitab adalah kitab palsu dan fiktif hanya gurauan alias bercanda.

Baca Juga:  Menimbang Hak Imunitas Arteria Dahlan dalam Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Bahasa Sunda

Namun, Yahya Waloni menyadari bahwa candaan yang ia lontarkan terlampau kasar dan tak beretika. Oleh karena itu, ia pun kembali meminta maaf atas ucapannya.

“Tujuan saya itu hanya sebagai candaan, tapi ternyata saya terlampau kasar. Etikanya benar-benar nggak, saya mohon maaf,” ujar Yahya Waloni dalam sidang di Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Selasa 21 Desember 2021, dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga:  Pandemi Covid-19, Bupati Ciamis: Jangan Jual Hasil Panen ke Luar Daerah

Yahya Waloni mengakui bahwa candaannya itu, juga terbawa oleh emosi jemaah yang kala itu merespons dengan gelak tawa.

Ia mengakui sempat memelesetkan sejumlah nama penting menurut agama Nasrani dalam ceramah. Ia memelesetkan Roh Kudus menjadi roh kudis, Stepanus diubah menjadi tetanus. 

Baca Juga:  Resmi Jadi Tersangka, Peneliti BRIN AP Hasanuddin Terancam 6 Tahun Bui