Belum Ada BPBD,  Kota Bandung Perlu Dinas Penanggulangan Bencana

Potensi bencana gempa bumi, kebakaran, longsor dan banjir yang dapat terjadi, serta ketiadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kota Bandung,  sudah perlu dipertimbangkan berdirinya Dinas Penanggulangan Bencana. (foto:liputan6.com)

 

JABARNEWS | BANDUNG – Potensi bencana gempa bumi, kebakaran, longsor dan banjir yang dapat terjadi, serta ketiadaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kota Bandung,  sudah perlu dipertimbangkan berdirinya Dinas Penanggulangan Bencana.

Hal ini diutarakan Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana  saat hadir dalam penandatanganan kerjasama penanganan bencana antara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandung dan Yayasan Wanadri di Setra Duta de Grande, Minggu (6/2/2022).

“Saat ini bencana yang kerap terjadi di Kota Bandung masih bergantung dengan Diskar PB (Penanggulangan Bencana). Pemkot Bandung perlu mempertimbangkan adanya Dinas Penanggulangan Bencana,” ujarnya.

Baca Juga:  Jelang Kampanye Akbar Pemilu 2024, Ema Sumarna Tegaskan ASN Pemkot Bandung Harus Jaga Netralitas

Namun kata Yana, pihaknya sedang mengupayakan itu, namun terlebih dahulu akan mengkaji sumber daya yang ada, bila nanti dinas khusus untuk penanggulangan bencana sudah terbentuk.

“Apalagi Kota Bandung belum memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersendiri,” tegasnya.

Namun Yana mengakui, untuk membentuk dinas khusus membutuhkan tenaga-tenaga terlatih. Oleh karenanya, Pemkot Bandung membutuhkan dukungan dari stakeholder lain untuk melatih.

“Kami membutuhkan pelatihan dari Wanadri dan IDI untuk memberi edukasi bagi teman-teman di Dinas yang baru yang rencananya akan dibentuk,” ucap Yana.

Dia berharap, dengan adanya program kerja sama IDI Cabang Bandung dengan Yayasan Wanardi dalam penanganan bencana akan saling bahu membahu dalam antisipasi penanganan bencana.

Baca Juga:  Duh! Gudang Mainan di Kota Bandung Hangus Terbakar

“Antisipasi bencana harus dilakukan dari sosialisasi pencegahan, penanganan, hingga pemulihannya. Dengan demikian, masyarakat Kota Bandung semakin siap menghadapi bencana, meskipun kita tidak harapkan. Ilmu yang kita dapatkan ini dapat dimanfaatkan untuk membantu sesama,” tutur Yana.

Namun Yana optimistis,  melalui program kerja sama yang terbangun ini menjadi solusi atas kesenjangan yang selama ini terjadi antara relawan bencana dan relawan medis.

“Melalui kerja sama dua lembaga yang sangat kompeten dalam hal medis dan penanganan bencana, Insya Allah, penanganan bencana di Kota Bandung lebih cepat dan lebih baik lagi, sehingga akan meminimalkan jatuhnya korban jiwa, mengingat sekarang Kota Bandung rawan Bencana,” kata dia berharap.

Baca Juga:  Resmikan TTQ, Wagub Uu: Pendidikan Tahfidz Sejak Dini Membentuk Karakter

Sementara itu, Ketua Yayasan Wanadri, Tri Wahyu Murni, menyampaikan untuk program rencana awal, akan memperkenalkan IDI dimulai dengan Pengenalan Kegiatan di Alam dari Yayasan Wanadri.

“Yayasan Wanadri memiliki 3 utama kegiatan, pendidikan pelatihan, program lingkungan, dan kegiatan kemanusiaan,” ujar Tri.

Tri menjelaskan, untuk ke depannya, akan diadakan kembali pertemuan lanjutan mengenai program yang akan dilaksanakan bersama IDI Cabang Kota Bandung. (diskominfo)**