JABARNEWS | BANDUNG – Organisasi jaminan sosial internasional atau International Social Security Association (ISSA) yang bermarkas di Jenewa, Swiss, memberikan sertifikat penghargaan kepada BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).
Penghargaan bergengsi tersebut terbagi dalam dua kategori dan ditambah satu pengesahan atau Attestation.
Kategori yang mendapatkan penghargaan Certificate of Merit tersebut antara lain pada pengelolaan dana program Jaminan Hari Tua (JHT) menggunakan pendekatan Manajemen Aset Liabilitas dan Unit Pengendali Gratifikasi sebagai bagian dari sistem pengendalian fraud.
Sementara Attestation dari ISSA juga diberikan atas penyelenggaraan Paritrana Awards sebagai upaya peningkatan kepesertaan melalui kolaborasi bersama pemangku kepentingan.
ISSA mengapresiasi pengelolaan dana JHT menggunakan pendekatan manajemen aset liabilitas/Asset Liability Management (ALM) yang dilakukan BPJamsostek.
Direktur Utama BPJamsostek, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, hal tersebut merupakan faktor penting dalam mencapai pengelolaan finansial dalam seluruh entitas investasi, dengan tujuan untuk memetakan kebutuhan cashflow di masa yang akan datang. Termasuk dengan kemungkinan berbagai kendala yang dihadapi.
Selain ALM, ISSA juga menggarisbawahi urgensi pendekatan yang dilakukan BPJamsostek kepada stakeholder, dalam hal ini pemerintah sebagai regulator yang menelurkan regulasi-regulasi terkait penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Menurutnya dengan adanya relasi yang baik dengan regulator, BPJamsostek bisa mengantisipasi perubahan-perubahan akibat regulasi yang berdampak pada penyelenggaraan program dan pemberian manfaat kepada peserta sebelum regulasi tersebut disahkan.
Dengan demikian, BPJamsostek memiliki waktu untuk mengetahui dampak dari regulasi kepada institusi dan menyusun strategi dengan baik.
Penghargaan yang diberikan oleh ISSA pada tanggal 22 Februari 2022 yang lalu ini, layaknya sebuah pelangi di tengah badai informasi yang simpang siur tentang pelaksanaan program JHT dan pengelolaan dananya itu sendiri.
Ia mengapresiasi atas pengakuan dari organisasi internasional sekelas ISSA, yang memberikan penghargaan atas pelaksanaan dan pengelolaan aset dan liabilitas dari program JHT ini.
“Saya kira kita perlu berbangga, bagaimana pelaksanaan dan pengelolaan jaminan sosial kita diapresiasi oleh dunia internasional dan ini kami persembahkan khusus untuk pekerja Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan pers, Sabtu, 5 Maret 2022.
Dalam mengelola dana JHT para pekerja, pihaknya mengutamakan prinsip kehati-hatian dan transparansi untuk memastikan dana yang nantinya diterima oleh pekerja mendapatkan imbal hasil yang optimal. Pengelolaan dana ini tentunya juga bisa optimal jika dikelola dengan jangka waktu yang cukup.
Penempatan dana juga menjadi faktor penting dalam pengelolaan dana pekerja. Maka dari itu, setiap investasi yang dilakukan dipastikan telah melalui proses kajian fundamental, teknikal, manajemen risiko dan kepatuhan yang komprehensif berdasarkan regulasi eksternal dan internal.
Selain itu, BPJamsostek juga senantiasa menyesuaikan komposisi portofolio dengan kondisi ekonomi terkini (dynamic asset allocation) dengan memperhatikan momentum pasar, likuiditas, optimasi hasil investasi dan sesuai dengan profil liabilitas program.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin memberikan manfaat terbaik dari program jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh peserta. Kami harap para peserta dapat terus berkarya dengan tenang agar mencapai produktivitas dan turut membangun perekonomian bangsa agar lebih baik,” tuturnya.
Di tempat lain, Dewi Mulya Sari, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bandung Lodaya mengungkapkan rasa bangga atas penghargaan dari organisasi internasional sekelas ISSA soal pengelolaan dana program JHT dan penyelenggaraan Paritrana Awards, sebagai upaya peningkatan kepesertaan melalui kolaborasi bersama pemangku kepentingan.
“Melalui penghargaan dari ISSA, menjadi bentuk motivasi dan dorongan bagi kita semua untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan pelayanan kepada publik secara transparandan berintegritas,” ujar Dewi.