JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Kering Ciawi di Bogor untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir Jakarta.
Menurutnya, sebagai bendungan kering maka pengoperasian Bendungan Ciawi akan berbeda dengan bendungan lain, di mana kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan, sementara pada musim kemarau bendungan ini kering.
“Baik Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan yang pertama kalinya dibangun di Indonesia. Kedua bendungan ini bukan untuk keperluan irigasi atau air baku, namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir,” kata Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Selain Bendungan Sukamahi, Kementerian PUPR juga membangun Bendungan Kering (dry dam) Ciawi di Kabupaten Bogor, sebagai bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Metropolitan Jakarta.
Konstruksi Bendungan Ciawi mulai dilaksanakan secara bertahap (MYC) sejak Desember 2016 dengan progres fisik selesai 100 persen pada 2021. Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektar dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar.