JABARNEWS | JAKARTA – Dalam sepekan terakhir, wacana pemerintah yang akan menaikan tarif listrik, harga pertalite hingga gas elpiji 3 kg menjadi perbicangan publik.
Pemerintah pun tak membantah terkait rencana kenaikan harga sejumlah komoditas energi di level konsumen tersebut.
Alasannya, langkah tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menghemat APBN. Pasalnya, jika tak ada penyesuaian, tingginya harga minyak dunia saat ini akan memberatkan keuangan negara.
Menurut pemerintah, saat ini harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan, yakni mencapai 98,4 dollar AS per barel pada Maret 2022.. Hal ini dipicu adanya Konflik antara Rusia dan Ukraina.
Hal tersebut jauh lebih tinggi daripada asumsi 2022 yang hanya 63 dollar AS per barel.
Selain itu, rata-rata harga CP Aramco elpiji juga mencapai 839,6 dollar AS per metrik ton, jauh di atas asumsi awal pemerintah yakni 569 dollar AS per metrik ton.