PMK Merebak, Pedagang Sapi di Purwakarta Keluhkan Penurunan Omzet

Ilustrasi lalu lintas hewan antardaerah di Jabar. (Foto: Dok. JabarNews).

JABARNEWS | PURWAKARTA – Merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak berdampak pada omzet penjualan sapi dan kerbau. Di Pasar Ingon-ingon Purwakarta, merebaknya wabah itu membuat penjualan hewan ternak khususnya sapi dan kerbau di Purwakarta menurun drastis hingga 50 persen.

Para di pedagang di Pasar Hewan yang terletak di desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, mengeluh sepinya pembeli akibat merebaknya wabah itu. Padahal Hari Raya Kurban kian dekat.

Baca Juga:  Insentif Ketua RT dan RW di Kabupaten Bogor Naik Mulai 2024, Segini Jumlahnya

Narti (43), Pedagang sapi di pasar Ingon-ingon Purwakarta, mengaku, semenjak merebaknya wabah PMK, omzetnya mengalami menurun sekitar 50 persen dibanding sebelum merebaknya PMK yang menyerang ternak berkuku belah.

Baca Juga:  Sembunyikan Sabu di dalam Dispenser, Polres Purwakarta Tangkap Residivis Narkoba

“Penjualan turun sekitar 50 persen. Biasanya bisa menjual 120 ekor perhari pasar, namun semenjak merebaknya PMK turun menjadi 50 hingga 70 ekor saja. Bahkan ada juga pedagang yang belum bisa menjual hewan ternak dagangannya, karena ketatnya keluar masuk hewan ternak ke dalam pasar,” Ucap Narti saat ditemui di Pasar Ingon-ingon Purwakarta, pada Senin (23/5/2022).

Baca Juga:  Jadi Warisan Budaya Tak Benda, Ridwan Kamil: Tari Merak Perlu Dilestarikan

Ia menyebut, kini para pembeli terutama yang dari luar kota, lebih berhati-hati dalam membeli hewan ternak, karena takut terpapar PMK. Kini para pedagang memilih untuk menunda membeli sapi agar mereka tidak merugi.