Penderita Kretin di Desa Ini Hampir Tak Ada yang Menikah, Masalah Kesehatan Apa Itu?

Ilustrasi penderita kretin. (foto: istimewa)

JABARNEWS | JAKARTA – Sebanyak 41 orang warga Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro, Wonogiri menderita kretin. Oleh karena itu, hampir semua penderita kretin memilih tidak menikah. Lalu apa itu kretin?

Kretin atau kretinesme merupakan salah satu kelainan bawaan yang dapat terjadi pada bayi baru lahir. Walaupun namanya terdengar asing, orangtua harus mewaspadai kondisi ini. Sebab, kretinisme adalah penyakit yang dapat menyebabkan gangguan fungsi neurologis, pertumbuhan terhambat, dan kelainan fisik.

Baca Juga:  Waspada! Ini Tanda Keputihan Abnormal, Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Kretin disebabkan kekurangan hormon tiroid parah yang terjadi pada bayi baru lahir. Saat ini, istilah kretin sudah berganti nama menjadi hipotiroidisme kongenital. Bayi dengan penyakit ini akan terganggu pertumbuhannya, mengalami stunting, kelainan bentuk fisik, dan masalah fungsi saraf.

Baca Juga:  Sebanyak 263 Hewan Usang Dimusnahkan Bazoga dan BBKSDA Jabar

Kretin terdapat dua jenis, yaitu endemik dan sporadik. Kretinisme endemik terjadi akibat ibu tidak mengonsumsi cukup yodium selama masa kehamilan. Sementara itu, kretinisme sporadik terjadi saat kelenjar tiroid tidak terbentuk dengan baik saat pembentukan janin.

Baca Juga:  Fakta-Fakta Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Masih Berstatus Tahanan Kota

Saat ini sebanyak 41 orang warga Desa Lemahbang menyandang kretin. Sebagian besar dari mereka memilih tidak menikah.

“Rata-rata penderita kretin di sini tidak menikah. Berdasarkan data kami, dari puluhan penderita hanya satu orang yang menikah,” kata Kepala Desa Lemahbang, Sugito, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (24/5/2022).