KEPERGIAN Buya Syafii Maarif menjadi duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya umat Islam, tetapi umat Kristen, Budha, dan masyarakat dari berbagai latar belakang agama lainnya pun turut berduka cita atas wafatnya Sang Penjaga Toleransi di Tanah Air tercinta ini.
Namun, kesedihan yang dirasakan bersama-sama itu tidak lahir begitu saja. Melainkan karena setiap orang merasa memiliki terhadap Buya Syafii Maarif sehingga mereka pun merasa kehilangan yang sama.
Faktanya, nama Buya Syafii Maarif berada di dalam sanubari masyarakat Indonesia. Nilai-nilai kebaikan dan keteladanannya senantiasa terpatri dalam jiwa dan raga penduduk Nusantara. Dampak dari kasih sayangnya bagaikan mata air yang mengalir memberi manfaat kepada semua orang, tanpa pandang bulu.
Tak heran, bila siapa pun yang telah mengenal Buya Syafii Maarif, baik secara langsung atau bahkan hanya melalui tulisan dan karyanya, akan merasa dirangkul, pun merasa nyaman karena perkataan-perkataan yang disampaikannya senantiasa menyejukkan dan mengajak setiap orang untuk saling menghargai satu sama lain.
Begitu pula bagi saya pribadi, walaupun belum pernah bertemu secara langsung, tetapi keteladanan Buya Syafii Maarif telah menghiasi perjalanan saya sebagai seorang pelajar.