Sampah Plastik Ancam Perairan Laut Indonesia

Ilustrasi sampah plastik ancam peraiaran laut. (Foto: Istimewa)

JABARNEWS | JAKARTA – Sistem pengolahan sampah belum cukup efektif menekan volume sampah plastik di perairan laut, kata perwakilan Uni Eropa untuk Indonesia, mengingatkan risiko dari kemasan yang mudah tercecer dan susah didaurulang, termasuk sedotan plastik, minuman gelas dan kantong plastik.

Baca Juga:  Ada 1.854 Janda Baru di Cimahi Selama Pandemi Covid-19

“Sampah plastik di perairan laut merupakan salah satu ancaman lingkungan terbesar dunia,” kata Seth Van Doorn dalam sesi Dialog Nasional Pengurangan Sampah oleh Produsen di Jakarta, pekan lalu.

“Sekitar 60-90% dari sampah yang tercecer di laut adalah sampah plastik, utamanya sedotan plastik, minuman gelas dan kantong plastik.”

Baca Juga:  Tanah Perkebunan Milik Warga Ciamis Longsor Sebabkan Banjir

Menurut Van Doorn, sampah plastik di laut meningkat seiring tahun akibat urbanisasi, pembangunan dan perubahan pola konsumsi dan produksi. Sampah ini ancaman serius pada ekosistem laut, bisnis perikanan, kesehatan publik dan juga sektor turisme.

Baca Juga:  Usai Kalahkan Curacao Dua Kali, Shin Tae-yong Minta Lawan yang Lebih Kuat, Ini Alasannya

Di Indonesia, sampah air minum kemasan gelas dan botol termasuk yang berkontribusi signifikan pada polusi sampah plastik di laut.