JABARNEWS | BEKASI – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan petinggi Summarecon Agung Tbk (SMRA) Oon Nusihono sebagai tersangka kasus suap perizinan pembangunan apartemen Royal Kedhaton Yogyakarta.
Salah satu bos Summarecon itu berperan menyuap Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti untuk memuluskan izin pembangunan apartemen Royal Kedhaton yang akan dibangun Summarecon di wilayah Yogyakarta.
Rupanya nama bos Summarecon ini dalam pusaran kasus yang ditangani KPK bukanlah pertama kali. Sebelumnya Oon Nusihono juga terseret dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Ia yang saat itu berstatus saksi, tak memenuhi panggilan KPK. Namun demikian nama perusahaan PT Summarecon Agung Tbk sendiri pun muncul dalam surat dakwaan Rachmat Effendi.
Dalam dakwaan itu disebutkan, Rachmat Effendi menerima Rp1,8 miliar dari PT Summarecon Agung. Namun kemudian, perseroan membantah memberikan gratifikasi.
Summarecon mengklaim uang yang diberikan kepada Rachmat Effendi untuk pembangunan Masjid yang merupakan kegiatan CSR dari perseroan.