JABARNEWS | BANDUNG – Studi baru yang diterbitkan secara online oleh peneliti New York University menyebut jalan cepat, berenang, berlari, atau bersepeda bisa membantu memprogram ulang sistem kekebalan untuk mengurangi pertumbuhan tumor dan memperkuat efek imunoterapi.
Penelitian yang berfokus pada kanker pankreas, memberikan wawasan baru tentang bagaimana sistem kekebalan mamalia yang dirancang untuk melawan bakteri, juga dapat mengenali sel kanker sebagai abnormal.
Para peneliti menemukan, peningkatan kadar hormon adrenalin yang dipicu oleh olahraga menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh, termasuk aktivitas sel yang merespon signaling protein interleukin-15 (IL-15).
Studi ini menemukan bahwa olahraga meningkatkan kelangsungan hidup sel T CD8 yang sensitif terhadap IL-15, dan menggandakan jumlah sel T yang berasal dari tumor pankreas duktal adenokarsinoma (PDAC) pada tikus.
Sel T efektor seperti itu telah ditunjukkan oleh penelitian lain untuk mampu membunuh sel kanker. Tes lain menemukan bahwa latihan aerobik selama 30 menit lima kali seminggu mengurangi tingkat pembentukan kanker sebesar 50 persen pada satu model tikus PDAC, dan mengurangi berat tumor sebesar 25 persen pada model lain, di mana tikus berlari di treadmill selama tiga kali seminggu.