Manajemen Ibadah Haji Pasca Pandemi

Potret Ahmad Abqori Hisan. (Foto: dokumentasi pribadi_.

JABARNEWS | PURWAKARTA – Secara leksikal kata mabrur berasal dari bahasa arab yaitu barra-yaburru-barran,Yang berarti taat atau berbakti.Secara istilah dalam kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Mabrur berarti ibadah Haji/Umrah yang di terima oleh Allah SWT.

Secara operasional para alim ulama memahami Mabrur dalam konteks ibadah Haji/Umrah,Imam Nawawi dalam syarah muslim menjelaskan Haji/Umrah tidak tercampuri kemaksiatan atau dosa karena imbalannya surga Allah Swt.

Baca Juga:  Politik Kambing Hitam di Pilkada Subang 2024

Mabrur itu diraih dengan kekuatan utama yaitu nilai nilai yang di bawa oleh jemaah Haji/umrah merupakan bekal takwa dan ulul albab(Q.S.Al-Baqarah:197).Dengan kata lain pada dasarnya ibadah haji Dan umrah merupakan sarana membentuk manusia yang unggul.

Baca Juga:  Akademisi Ingatkan Pemimpin Baru di Daerah, Tugas Berat Menanti

Unggul dalam arti menjadi pribadi yang sudah selesai untuk pribadi dan keluarganya sebagai esensi istitaah. Sehingga yang di pikir dan dilakukan berikutnya pascaibadah di tanah suci adalah menjadi pahlawan,pejuang untuk bangsa, agama dan negaranya sebagaimana seperti mujahid Indonesia pada jaman dahulu.

Baca Juga:  HMI; Pemkot Perlu Evaluasi Total Kebijakan Penuntasan Kemiskinan di Kota Bandung

Dalam konteks ini dalam artian di harapkan alumni jamaah Haji dan Umrah itu di buktikan dengan memiliki spirit sebagai mujahid yang siap berperang melawam penjajahan dan penjajahan nyata ini adalah peraang melawan Covid-19.