Politik, Partai Politik dan Simbol serta Ideologi Yang Melatarbelakanginya

Ketua DPC PKB Purwakarta, Sona Maulida Roemardhie.

DALAM sebuah kunjungan ziarah disalah satu makam keramat yang ada di Purwakarta, kami bertemu dengan seorang sesepuh ulama yang rumahnya berada di dalam area sekitar makam tersebut. Mahfum bagi kami dalam melakukan ziarah apabila masih ada sesepuh yang hidup maka harus menemuinya terlebih dahulu sebelum menemui ahli makam.

Baca Juga:  Strategi Transisi Pandemi Menuju Era Endemi Covid 19

Kami memperkenalkan diri sebagai jamaah sholawat dan menyebutkan dari mana berasal. Kagetnya hal itu justru ditimpali beliau dengan mengurut silsilah orang-orang tua dimana kami berasal yang menandakan beliau sangat mengenal dan memahami kami.

Lalu pada sesi selanjutnya beliau menanyakan pekerjaan yang kami lakukan untuk menafkahi kehidupan selama ini, hingga pada akhirnya identitas kami secara terbuka disampaikan oleh seorang muhibbin beliau bahwa kami adalah orang partai politik.

Baca Juga:  BKBH PERSIS Sikapi Putusan Mahkamah Konstitusi dan DPR RI Tentang Aturan Pilkada

Begitu ia mendengar partai politik. Beliau yang dikenal jauh dari aktivitas politik, apalagi partai politik langsung berkata bahwa partai politik adalah salah satu instrumen yang seringkali menyebabkan perselisihan, perbedaan, perpecahan dan prilaku yang tidak baik ditingkat masyarakat dari mulai elit sampai dengan arus bawah.

Baca Juga:  Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Diperlintasan Kereta Api

Betapa kagetnya kami mendengar pendapat beliau yang sangat apatis dan apriori tersebut, sudah begitu negatifkah citra politik dan partai politik di Indonesia?