JABARNEWS │ JAKARTA – Pemerintah menemukan adanya menyaluran bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) salah sasaran.
Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden RI, Suprayoga Hadi menyebut, jumlah exclusion error atau salah sasaran dalam penyaluran BLT BBM mencapai 1,3 juta orang.
“Kita sudah coba hitung untuk [BLT] BBM, kompensasi itu ternyata ada sekitar 1,3 juta exclusion error yang terdeteksi,” kata Hadi dalam diskusi publik secara daring, Rabu (21/9).
Menurut Hadi, pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap program yang digulirkan sebagai konvensasi dari kenaikan harga BBM tersebut.
“Ini kita akan coba insert, kami sedang coba sinkronkan angka ini supaya jangan sampai nanti ada exclusion error. Yang sudah jelas-jelas berhak, tapi tidak dapat,” jelasnya dikutip CNN Indonesia.
Namun demikian, TNP2K rupanya menghadapi sejumlah tantangan dalam menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.