Patung Lodaya Karya Maestro Nyoman Nuarta Jadi Simbol Toleransi dan Pluralisme di Kabupaten Kuningan

Peresmian Patung Lodaya karya Maestro Nyoman Nuarta dalam peringatan Milangkala Pupuha Pangeran Djatikusumah yang ke 93 tahun, Sabtu (15/10/2022). (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | KUNINGAN – Masyarakat Adat Karuhun Urang (Akur) Sunda Wiwitan menerima cinderamata berupa Patung Lodaya sebagai karya terbaik Maestro pematung kelas dunia I Nyoman Nuarta.

Cinderamata tersebut juga merupakan tanda terimakasih dalam peringatan Milangkala Pupuha Pangeran Djatikusumah yang ke 93 tahun, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga:  Kaget Rumahnya Didatangi Ridwan Kamil saat Sahur, Mak Endah Curhat Ingin TV Digital

Perwakilan Keluarga AKUR Sunda Wiwitan Dewi Kanti mengatakan, dalam kegiatan ini mengusung tema Bali ke Sunda.

“Selain kolaborasi budaya, kita juga memiliki akar sejarah dan kebudayaan yang sama,” kata Dewi Kanti.

Baca Juga:  Demi Zero Stunting, Ridwan Kamil Ajak Kepala Daerah di Jabar Turun Langsung ke Masyarakat

Dia memaknai bahwa Sunda bukan hanya etnis semata, tapi mengandung unsur filosopi yang memberikan perdamaian dan nilai kemanusian. “Itulah yang mendasari manusia untuk tidak melupakan jati dirinya sebagai manusia dan sebagai bangsa,” ujar Dewi.

Baca Juga:  Hari Jadi ke-79, DPRD Apresiasi Pencapaian Pemdaprov Jabar